Pria Ini Hentikan Pembicaraan Rasis dengan Cara Elegan

Kalimat di secarik bon ini dianggap sebagai langkah seorang Aborigi yang elegan.
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA.co.id – Saat menikmati secangkir kopi dengan temannya di sebuah kedai di Australia, Jared Wall mendengar dua perempuan lanjut usia membicarakan banyak hal tentang suku Aborigin. Menurut Jared, pembicaraan tersebut sangat tak bernilai, dimana dunia seperti tak bisa menerima perbedaan dan ingin melemparkan mereka yang berbeda ke seluruh penjuru.

Australia Mengubah Lagu Kebangsaan Mulai 1 Januari 2021

Jared, yang keturunan Aborigin merasa gerah dengan percakapan kedua ibu tersebut, yang terdengar penuh kebencian.Namun, alih-alih marah, pria berusia 40 tahun itu malah melakukan cara efektif untuk membuat kedua ibu tersebut terdiam.

Kepada pelayan cafe, Jared memesan dua gelas teh. Ia meminta pelayan mengirimkan dua gelas teh tersebut pada kedua ibu, lengkap dengan bon bertuliskan, "selamat menikmati teh ini. Hadiah dari dua orang Aborigin yang duduk tak jauh dari Anda, di meja 26."

Cicit PM Australia Pertama Setuju Patung Kakek Moyangnya Ditumbangkan

Jared adalah seorang keturunan Aborigin, keluarganya adalah keturunan Wardandi dan Bibbulmun dari sebelah barat Australia. Pria ini lalu membagikan ceritanya itu ke Facebook. Hanya dalam waktu seminggu postingan itu diberi jempol oleh 9.000 pengguna Facebook. Sebagian besar memberi komentar, cara yang dilakukan Jared sangat keren dan elegan.

Merespon komentar tersebut, Jared mengatakan ia lebih memilih untuk memberikan respon positif. Ia mengaku tak bisa melupakan sebuah peristiwa di Kalgoolrie saat terjadi protes yang akhirnya menewaskan seorang remaja pribumi berusia 14 tahun, Elijah Doughty. "Saya yakin, kita bisa memilih cara untuk berdamai dengan konflik," ujarnya seperti dikutip dari Metro, 13 September 2016.

Black Lives Matter Bangkitkan Solidaritas Lawan Penindasan Aborigin

Salah seorang pemberi komentar juga memuji cara Jared. "Pilihan sikap yang sangat keren. Secangkir teh hangat bisa melelehkan hati yang beku," ujar seorang pengguna Facebook.

Anggota polisi Zachary Rolfe dinyatakan tidak bersala dalam kasus penembakan yang menewaskan seorang pria Aborigin di Australia. (ABC News: Grenville Turner)

Polisi Australia Penembak Mati Pria Aborigin Divonis Tak Bersalah

Anggota polisi di negara bagian Northern Territory (NT) Australia, Zachary Rolfe, divonis tidak bersalah. Penembakan yang menewaskan orang Aborigin Kumanjayi Walker

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022