Menteri Israel: Gerakan Boikot dan Sanksi Itu Wajah Teroris

Israel serang pusat penelitian militer milik Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner

VIVA.co.id – Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked, menyebut gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (Boycott, Divest and Sanctions/BDS) adalah wajah baru terorisme. Hal ini sebagai reaksi atas gerakan BDS global terhadap Israel dengan tujuan untuk mengakhiri pendudukan di tanah Palestina.

Presiden Palestina Putus Hubungan dengan AS dan Israel

“BDS itu tidak sah dan cabang lain dari terorisme era modern. Itu definisi saya,” kata Shaked, seperti dikutip situs Jewish Press, Selasa 20 September 2016.

Politikus wanita yang berasal dari Partai Bayit Yehudi ini juga mengklaim bahwa tujuan dari gerakan BDS adalah untuk menghapus Israel dari peta dunia. "Saya tegaskan, sumber pendanaan gerakan BDS ini identik dengan yang mendanai organisasi teroris," tegas Shaked.

Dubes Palestina: Dulu Saudagar Kami Sering Bantu Indonesia

Gerakan BDS adalah kampanye global untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina melalui boikot barang dan jasa, divestasi dana dan sanksi berlapis bagi negeri Yahudi tersebut.

Sebelumnya, pada 2014, Shaked dituduh menghasut genosida dengan mem-posting materi ke media sosial Facebook yang dikutip seorang pemukim Yahudi.

Di Sidang PBB, RI Minta Israel Hentikan Bangun Permukiman di Palestina

Shaked juga mengingatkan seluruh warga Yahudi di AS tentang serangan 9 September 2001. Menurutnya, aksi terorisme yang telah terjadi di Yerusalem, New York, Paris, Tel Aviv, London, Brussels, dan Istanbul adalah pelaku yang sama.

(ren)

Pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Palestina (20/11) di New York, AS

Indonesia Prakarsai Pertemuan Khusus Palestina dengan DK PBB

RI berhasil mendorong digelarnya pertemuan Palestina

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2020