Kamp Pengungsi di Yunani Terbakar Hebat

Pengungsi sedang melihat-lihat kamp penampungan yang habis terbakar di Yunani.
Sumber :
  • Reuters/Giorgos Mutafis

VIVA.co.id –  Kebakaran hebat melanda perkampungan imigran di Lesbos, Yunani. Kebakaran yang terjadi pada Senin malam itu melumatkan ratusan tenda dan menghancurkan kontainer. Api berkobar tak lama setelah terjadi bentrokan antarpenghuni.

AS Ulang Tahun, 14.000 Imigran Jadi Warga Negara Amerika

Biro penanganan pengungsi PBB, mengatakan kebakaran itu ada kaitannya dengan kondisi kehidupan pengungsi yang kumuh dan ketidakpastian yang melanda pengungsi. Seorang petugas polisi di Athena mengatakan, dua tim polisi anti-kerusuhan sudah dikirim ke lokasi.

"Kebakaran itu harus menjadi simbol lambatnya respon Eropa menghadapi krisis pengungsi," ujar Panos Navrozidis, Direktur Komite Penyelamatan Pengungsi Internasional Yunani, seperti dikutip oleh Reuters, Selasa 20 September 2016.

Trump Ancam Potong Anggaran Bantuan Negara-negara Bagian

Hingga saat ini belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran, namun media lokal mengatakan, bentrokan tersebut memicu kepanikan setelah beredar isu yang mengatakan bahwa malam itu ratusan imigran akan dideportasi.

Menurut penjelasan polisi di Kepulauan Lesbos, lebih dari 60 persen wilayah di penampungan tersebut hancur akibat kebakaran. Ratusan tenda dan kontainer yang digunakan sebagai tempat penampungan dan bantuan sosial terbakar habis. Nyaris semua penghuni penampungan termasuk anak-anak tanpa orangtua telah dievakuasi dari area tersebut.

Alasan Kemanusiaan, Pilot Israel Tolak Pulangkan Imigran

Lambatnya penanganan pengungsi di Yunani membuat menimbulkan frustrasi dan membuat para pengungsi jadi mudah terpicu marah. Pengungsi juga mengeluhkan kehidupan yang serba kekurangan di pengungsian tersebut.

Roland Schoenbauer, juru bicara UNHCR untuk Yunani mengatakan, para pengungsi sudah sangat frustrasi dan depresi di kamp pengungsian. "Mereka tak tahu kapan klaim suaka mereka akan diproses. Beberapa diantara mereka tak mendapat informasi ang cukup," ujarnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya