Filipina Dituduh Langgar HAM, Duterte: Persetan Uni Eropa!

Rodrigo Roa Duterte, mantan Wali kota Davao yang kini menjadi Presiden Filipina.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, tidak bisa menahan amarahnya setelah Uni Eropa mengecam dia telah melanggar hak asasi manusia (HAM), karena menerapkan kebijakan pembunuhan di luar proses hukum (extrajudicial killings) bagi para pelaku kasus narkoba.

UE Setop Pasokan, Rusia: Harga Minyak Bakal di Atas US$300 Per Barel

"Saya telah membaca laporan kecaman dari Uni Eropa. Saya mengatakan kepada mereka, persetan dengan Anda! Saya ulangi, persetan!!" kata Duterte, dengan campuran bahasa Tagalog dan Inggris, dalam pidatonya di depan pengusaha lokal di kampung halamannya di kota Davao, seperti dikutip dari laman stasiun berita Aljazeera, Rabu 21 September 2016.

Selain itu, ia menggambarkan Uni Eropa sebagai bangsa munafik, di mana, menurut Duterte, mereka memiliki catatan sejarah yang buruk di kawasan Timur Tengah.

Uni Eropa Diminta Menanggung Biaya Pengungsi Ukraina

"Mereka (Uni Eropa) punya catatan sejarah buruk, khususnya Prancis dan Inggris, di Timur Tengah. Mereka sedang mencoba untuk menebus dosa dan rasa bersalahnya karena menduduki (menjajah) negara-negara lain di masa lalu," kata Duterte.

Sejak terpilih menjadi Presiden Filipina pada 30 Juni lalu, lebih dari 3.500 orang telah tewas dalam operasi pemberantasan narkoba yang dijalankan polisi serta serangan dari orang tak dikenal.

Ukraina Minta Masuk Uni Eropa, Slovenia Dukung Diproses Cepat

Pada pekan lalu, Uni Eropa menyerukan pengawasan ketat dari pelanggaran HAM di Filipina akibat aksi brutal dalam perang melawan narkoba.

Tak hanya itu, kelompok Benua Biru ini juga mendesak pemerintah Filipina untuk menyelidiki pelanggaran tersebut secara penuh sesuai dengan aturan hukum internasional.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya