Thailand Umumkan Kelahiran Bayi Mikrosephalus karena Zika

Nyamuk Aedes aegypti di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, 2 Februari 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker/File Photo

VIVA.co.id – Thailand mengonfirmasi dua warga mereka yang terjangkit virus Zika dan menyebabkan bayi mereka lahir dengan kondisi kepala mengecil. Kasus ini menjadi kasus pertama bayi lahir dengan kondisi mikrosepalus di Asia Tenggara.

750 Juta Nyamuk Buatan Siap Dilepas untuk Lawan DBD dan Virus Zika

"Kami telah menemukan dua kasus kelahiran bayi dengan kepala mengecil, yang terkait dengan virus zika. Ini adalah kasus pertama di Thailand," ujar Prasert Thongcharoen, penasehat di Departemen Penyakit Menular, kepada reporter di Bangkok.

Diberitakan oleh Reuters, 30 September 2016, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus bayi yang lahir dengan kepala mengecil karena virus Zika di Thailand ini menjadi kasus pertama di Asia Tenggara.

Virus Zika Picu Mikrosefali di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia?

Kementerian Kesehatan Thailand pekan ini mengatakan, penyelidikan terhadap empat ibu yang diduga terjangkit virus Zika yang terkait dengan mikrosepalus. Tiga bayi sudah lahir dan satu bayi lagi masih dalam kandungan.

Sebelum ini, kasus virus Zika sempat merebak di Singapura. Puluhan orang sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun tak ada kasus bayi lahir dengan kondisi mikrosepalus.

Ada Virus Baru Disebarkan Nyamuk, Gejalanya Mirip Zika

Kementerian Kesehatan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke-10 negara di Asia Tenggara bagi warga negaranya yang sedang hamil lantaran berisiko terinfeksi virus Zika.

Melansir situs Reuters, Jumat, 30 September 2016, ke-11 negara yang diklasifikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (US Centers for Disease Control and Prevention/US CDCP) adalah Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Vietnam, dan satu negara non-ASEAN yakni Maladewa.

Pejabat Kemenkes AS mengatakan, Zika telah hadir di wilayah Asia Tenggara selama bertahun-tahun, dan beberapa negara telah melaporkan kasus sesekali atau wabah kecil.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya