Rusia Bantah Tuduhan Serang Suriah

Konflik berkepanjangan di Suriah akibat tarik-menarik kepentingan antara AS, Arab Saudi, Iran, dan Rusia.
Sumber :
  • Reuters/Hosam Katan

VIVA.co.id – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menilai banyaknya isu yang menyebutkan negaranya acap kali melanggar kesepakatan gencatan senjata di Suriah tidak benar. Bahkan menurutnya, Amerika Serikat adalah pihak yang melanggar hal tersebut.

Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah

Bantahan itu disampaikan Galuzin kepada awak media dalam press briefing di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016. "Pelanggaran yang dilakukan Amerika Serikat di Suriah justru yang seringkali terjadi. Namun banyak yang menuduh negara kami yang melakukan pelanggaran. Hal ini sangat disayangkan," ujar Dubes Galuzin.

Galuzin menjelaskan, gencatan senjata antara Rusia dan Amerika Serikat telah disepakati sejak September lalu. Namun dalam bulan yang sama, Amerika justru melancarkan serangan kepada pasukan pemerintah Suriah, yang disangka adalah militan dari kelompok ISIS.

Tragedi Dunia, Bayi Muhammad Wafat Akibat Perang Horor Rusia

"Amerika Serikat menyerang rumah sakit bahkan fasilitas sosial yang ada di Suriah. Namun sayang, tidak ada media yang memberitakan hal ini. Banyak korban yang berjatuhan bahkan warga sipil yang tidak bersalah. Seharusnya masyarakat internasional melihat hal ini," ujar Galuzin.

Tindakan Amerika juga dianggap menyimpang dan tidak secara jelas menunjukkan sikap untuk melawan aktivitas teroris khususnya Al Nusra. Menurut Galuzin, jika hal ini dibiarkan terjadi, maka akan lebih banyak lagi korban sipil yang berjatuhan di Suriah.

Konspirasi Jahat Pangeran Arab ke Rusia Terbongkar, CIA Marah Besar
picture-alliance/dpa/M. Said

Putin dan Assad Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Suriah

Rusia dan Suriah dituduh melakukan pelanggaran HAM.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2020