Dituding Kemplang Pajak, Trump: Saya Ini Pebisnis Brilian

Hilarry dan Trump ikuti Debat Calon Presiden AS
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Donald John Trump, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, tidak membantah dengan tegas kalau dirinya tidak taat pajak.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Namun, ia mengaku sebagai seorang pebisnis yang brilian dalam memanfaatkan regulasi pajak di AS.

"Saya bisa menggunakan hukum pajak dari negara ini dan ketajaman bisnis saya untuk keluar dari kekacauan (bisnis) real estate. Beberapa orang mampu melakukannya, termasuk saya," kata Trump, di Pueblo, Colorado, AS, seperti dikutip situs Reuters, Selasa, 4 Oktober 2016.

Kembangkan Kawasan Hijau, Lippo Cikarang Sudah Tanam 95.427 Pohon

Pernyataan ini terlontar untuk kali pertamanya sejak laporan harian surat kabar New York Times mengatakan kalau taipan New York itu mengklaim mengalami kerugian US$915 juta, sekitar Rp11 triliun, lewat surat pernyataan pajak federal pada 1995.

Tak pelak, ia pun 'berhasil' menghindari membayar pajak pendapatan federal selama 18 tahun.

Penyanyi Hizrah yang Sempat Viral Kini Sukses Jadi Milyarder di Bisnis Herbal

Dalam berita yang diturunkan New York Times tersebut, mereka mengatakan bahwa dokumen tiga halaman dikirimkan ke salah satu wartawan mereka yang selama ini menulis soal keuangan Trump.

Mantan akuntan bagi pengusaha properti tersebut, Jack Mitnick, yang namanya muncul sebagai penyusun dokumen pajak Trump, mengatakan, dokumen tersebut tampaknya adalah salinan autentik atas sebagian dokumen dari 1995 tersebut.

Selain membantah, Trump juga meragukan laporan New York Times, dan mengatakan bahwa media tersebut telah "terobsesi dengan pengajuan pajak yang diduga dari periode 1990-an".

"Laporan mereka tidak akurat," ungkapnya, seraya didukung oleh tim suksesnya yakni mantan Walikota New York, Rudy Giuliani dan Gubernur New Jersey, Chris Christie.

"Benar-benar genius. Ini (Trump menghindari pajak) benar-benar legal dan sesuai aturan perpajakan. Dan dia tentu memanfaatkan aturan tersebut," papar Giuliani.

Sejak 1976, setiap capres dari dua partai utama AS sudah membuka laporan pajaknya.

Sejalan dengan dugaan itu, tim kampanye Trump menolak untuk membuka bukti pembayaran pajak. Mereka juga tidak membenarkan atau membantah besarnya kerugian Trump tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya