Isu Skandal Bayangi Debat Capres AS

Kandidat Presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Charles Mostoller/Jonathan Ernst

VIVA.co.id – Di bawah tekanan besar untuk mundur akibat video skandalnya pada 2005 lalu, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, secara tegas menolak mengundurkan diri.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

“Media dan elite partai ingin sekali saya mundur. Tidak! Saya tidak akan pernah mundur dan tidak mau mengecewakan pendukung saya,” kata Trump, dalam akun Twitternya, seperti dikutip situs Yahoo, Senin, 10 Oktober 2016.

Ia juga telah meminta maaf dan menyatakan penyesalan atas terbongkarnya skandal tersebut. Namun, Trump justru mencoba mengalihkan isu dan berbalik mengecam mantan Presiden Bill Clinton, suami dari calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

"Saya sudah mengatakan beberapa hal yang bodoh. Tapi ada perbedaan besar antara kata-kata dan tindakan orang lain. Bill Clinton sebenarnya telah berselingkuh dengan wanita lain. Hillary telah diganggu, diserang, malu dan terintimidasi korbannya," kata Trump.

Trump juga memanggil wartawan dan menyatakan masih bertarung dan tidak akan pernah menyerah serta membantah terjadinya krisis.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Tercatat lebih dari 60 politisi Republik mengeluarkan pernyataan mengecam Trump termasuk Ketua DPR Paul Ryan, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, dan dua capres Republik pada 2008 dan 2012, Senator Arizona John McCain dan Mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney.

Sekitar 20 di antaranya meminta pebisnis berusia 70 itu mengundurkan diri. Bahkan cawapres Trump sendiri, Gubernur Indiana Mike Pence tidak dapat lagi membelanya.

“Sebagai seorang suami dan ayah, saya tersinggung dengan kata-kata dan perbuatan Donald Trump,” tulis Pence melalui Twitternya.

Namun, Pence mengatakan akan terus mendampingi Trump walau sejumlah pihak menginginkan Pence menggantikan posisi Trump sebagai capres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya