WHO: Indonesia Paling Rentan Terkena Virus Zika

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan saat memantau monitor Thermal Scanner sebagai upaya antisipasi penyebaran virus beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/M N Kanwa

VIVA.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan bahwa virus Zika “sangat mungkin” makin menyebar ke seantero Asia.

Ditemukan, Antibodi Penangkal Virus Zika

Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, mengaku hingga kini para ahli masih mencari cara untuk menangani virus tersebut.

“Sayangnya, para ilmuwan belum punya jawaban terhadap beragam pertanyaan kritis,” ujar Chan, dalam pertemuan regional tahunan di Manila, Filipina, seperti dikutip situs BBC, Rabu, 12 Oktober 2016.

Zika dan MERS jadi Fokus Pembahasan Pekan Ilmiah Nasional

Apabila virus itu makin menyebar di Asia, maka negara yang paling rentan adalah Indonesia, Nigeria, dan India. Kesimpulan tersebut didapat sebuah tim peneliti gabungan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Oxford University, Inggris, dan University of Toronto, Kanada.

Mereka mengatakan, setelah mencermati skema penularan dengan memperhitungkan jumlah penumpang pesawat yang hilir mudik di negara-negara tersebut.

Bahaya Zika Tak Hanya Sebabkan Kepala Bayi Lebih Kecil

“Negara-negara seperti India, Indonesia, dan Nigeria diprediksi paling berisiko terpapar Zika mengingat terdapat 5.000 penumpang setiap bulan berdatangan dari area endemik Zika," menurut laporan tim peneliti gabungan.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menempatkan sejumlah pemindai suhu tubuh di berbagai bandara dan pelabuhan, seperti di Pelabuhan Batam.

Sebelumnya, Amerika Serikat sebelumnya mengeluarkan imbauan kepada warganya yang tengah mengandung untuk mempertimbangkan bepergian ke kawasan Asia Tenggara lantaran risiko virus Zika.

Imbauan perjalanan itu mencakup Indonesia, Brunei, Kamboja, Timor Leste, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Di Singapura, data resmi pemerintah negara-kota itu menunjukkan terdapat 298 kasus Zika hingga 10 Oktober 2016.

Virus Zika dipandang berbahaya bagi perempuan mengandung lantaran virus itu dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan kondisi kepala kecil atau disebut mikrosefali. Penularan virus itu disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya