Hillary: AS Negeri Para Imigran, Trump Saja 'Pakai' Mereka

Donald Trump dan Hillary Clinton, dalam debat Capres AS ketiga di Las Vegas, Rabu malam, 19 Oktober 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake

VIVA.co.id – Kandidat Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengungkapkan bahwa negaranya merupakan negeri para imigran. Oleh karena itu, ia tidak setuju dengan ide Trump yang ingin mengusir seluruh imigran dari AS.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Meski begitu, ia sepakat kalau perbatasan harus diperkuat. "Saya kira lebih ditekankan pada penegakan hukum menyeluruh (massive law enforcement). Kita tidak bisa seenaknya mendeportasi mereka. Kita ini (AS) adalah negara para imigran dan mereka sudah berkontribusi untuk negara ini," ujar Hillary, dalam debat Capres AS ketiga di Las Vegas, Amerika Serikat, yang disiarkan di Kabar Khusus tvOne, Kamis pagi, 20 Oktober 2016.

Menurutnya, para imigran yang bersedia mengikuti Sistem Imigrasi AS dan berkontribusi untuk negara, maka mereka patut diapresiasi dengan diberi hak kewarganegaraan.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Tak hanya itu, mantan Menteri Luar Negeri AS ini menuding rivalnya, Donald Trump, yang diam-diam memakai jasa imigran ilegal untuk membangun Trump Tower lantaran murah.

"Kita jangan menutup mata. Bagi mereka (imigran) yang sudah berkontribusi pada negara harus dilindungi haknya. Tidak semua imigran seperti apa yang dikatakan Trump (merusak). Tapi, saya setuju kalau Amerika harus memperkuat perbatasan," terangnya.

Donald Trump Siap Luncurkan TRUTH Social, Platform Medsos Tandingan

Trump pernah bilang kalau ia akan berencana mendeportasi semua imigran ilegal yang jumlahnya mencapai 11 juta. Tak pelak, sikap Trump ini menimbulkan kritik dari kaum konservatif yang menginginkannya memenangkan “pertarungan” menuju Gedung Putih.

Mantan Presiden AS Donald Trump

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022