Filipina Dihantam Topan Terkuat

Ilustrasi topan
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Salah satu topan paling kuat yang pernah melanda Filipina, Haima, telah menghancurkan bangunan, termasuk merusak atap sekolah, serta merobohkan pohon-pohon besar di sepanjang jalan, pada Kamis waktu setempat.

Video Detik-detik Muazin Mengubah Lafaz Azan saat Hujan Badai di Dubai, Serukan Sholat di Rumah

Topan Super Haima yang melanda provinsi utara Cagayan, diprediksi memiliki kecepatan angin setara dengan Topan Haiyan yang menewaskan 7.350 jiwa pada 2013.

Badai tersebut mengamuk di sekitaran wilayah pegunungan dan pertanian masyarakat di sekitar Pulau Luzon, di mana kehancuran yang cukup luas terjadi di beberapa wilayah sekitar.

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Hujan Badai di 27 Provinsi

"Sejauh mata terlihat tanaman padi dan jagung telah rata dengan tanah. Banyak rumah hancur. Saya juga lihat ada satu bangunan sekolah hancur karena tertimpa pohon besar," kata Villamor Visaya, salah satu saksi mata Topan Haima, seperti dikutip situs Theguardian, Kamis, 20 Oktober 2016.

Haima merupakan salah satu topan besar yang melanda kota-kota pesisir, yang menghadap ke wilayah Samudera Pasifik, dengan kecepatan angin mencapai 315 kilometer per jam.

Bandara Dubai Banjir Hebat, Peristiwa Cuaca Bersejarah yang Mengguncang UEA

Presiden Rodrigo Roa Duterte yang tengah melakukan kunjungannya ke China mengatakan bahwa semua persiapan untuk menghadapi Topan Haima telah dipersiapkan.

Puluhan ribu orang juga telah dievakuasi. "Saya berdoa agar kita semua terhindar dari kehancuran yang pernah terjadi sebelumnya, yang membawa penderitaan. Tapi kami sudah siap," ungkapnya.

Pulau-pulau di Filipina seringkali terkena badai di atas laut Pasifik. Negara kepulauan di Asia Tenggara ini kerap dilanda badai sebanyak 20 kali setiap tahunnya, di mana kebanyakan dari badai tersebut sangat mematikan.

Badai paling kuat yakni Haiyan, yang pada tiga tahun lalu, menghancurkan seluruh kota di daerah padat penduduk Filipina tengah. Haima adalah topan kedua yang melanda Filipina utara sejak akhir pekan lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya