Strategi Baru Berantas Narkoba ala Polisi Filipina

Perang narkoba di Filipina.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Kepolisian Nasional Filipina memiliki strategi khusus dalam memerangi jaringan narkoba.

Belikan Anak Miskin Perlengkapan Sekolah, Polisi Ini Tuai Pujian

Seorang sumber yang tak disebutkan namanya di kepolisian Filipina mengungkapkan,  saat ini akan mengurangi jumlah pembunuhan tersangka, dan lebih berfokus menangkap orang-orang terkemuka yang terkait dengan perdagangan narkoba.

Operasi dengan sandi 'Project Double Barrel Alpha' ini akan fokus untuk menangkap politisi, militer, polisi, pejabat pemerintah serta selebritas yang diduga terlibat dalam jaringan barang haram tersebut.

Warga Filipina Yakin Perang Narkoba Cuma untuk Warga Miskin

Mengutip situs Reuters, Selasa, 25 Oktober 2016, Juru Bicara Kepolisian Nasional Filipina, Dionardo Carlos, membenarkan informasi tersebut.

Menurutnya, operasi ini akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Kendati demikian, ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai 'cara kerja' operasi ini.

Filipina Gencarkan Lagi Operasi Narkoba, Sepekan 67 Tewas

Ketika ditanya mengapa langkah tersebut baru dilakukan saat ini, Carlos menilai bahwa hal itu terkait dengan extrajudicial killing atau pembunuhan di luar ranah hukum.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi hal itu (extrajudicial killing). Ini adalah keputusan kolektif setelah dilakukan diskusi mendalam mengenai implikasi dari masalah tersebur," ujar Carlos.

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte telah memberikan waktu kepada pihak kepolisian selama enam bulan untuk menekan angka peredaran narkoba dan kriminalitas lainnya.

Namun, ia akhirnya memperpanjang kampanye yang disebut 'Project Double Barrel Alpha' tersebut menjadi satu tahun.

Dalam waktu kurang dari empat bulan sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Filipina, sudah hampir 2.300 orang dibunuh dalam tindak kekerasan, menurut angka resmi pemerintah. Angka ini pun menuai kritik tajam dari Barat, PBB, kelompok hak asasi manusia (HAM) serta beberapa Imam Katolik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya