Korut Mengancam, Korsel Tambah Anggaran Pertahanan

Salah satu proses peluncuran rudal milik Korea Utara.
Sumber :
  • Reuters/KCNA

VIVA.co.id – Kementerian Pertahanan Korea Selatan meminta tambahan anggaran pertahanan untuk tahun depan kepada parlemen sebagai antisipasi menghadapi ancaman serius dari Korea Utara.

Latihan Perang Militer AS-Korsel di Tengah Bahaya Pandemi COVID-19

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Selasa, 25 Oktober 2016, anggaran pertahanan negeri Ginseng itu di tahun depan sebesar 40 triliun won (US$35 miliar/Rp455 triliun) untuk pertama kalinya di tengah aksi provokasi 'saudara serumpunnya' itu.

Namun,  memanasnya situasi di Asia Timur dan Korea Utara makin meningkatkan kemampuan nuklirnya, maka Min-koo kenaikan anggaran tambahan sebesar 712,4 miliar won (US$626 juta/Rp8,14 miliar).

Usai Ketemu Kim, AS Batalkan Latihan Militer dengan Korsel

Meski begitu, tambahan anggaran ini belum tahu akan dialokasikan untuk apa persisnya.

"Kami meminta peningkatan (anggaran pertahanan). Tujuannya untuk mempercepat peningkatan kemampuan pertahanan untuk melawan provokasi Korea Utara," kata Min-koo, di depan Parlemen Korea Selatan.

Dramatis, Tentara Pelarian Ditembaki Rekan Sendiri

Seperti diketahui, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan peningkatan pertahanan rudal, yaitu High Altitude Area Terminal Defese (THAAD), yang rencananya akan ditempatkan di Korea Selatan akhir tahun depan.

Hal ini membuat Korea Utara murka dan bersumpah untuk menghancurkan rudal THAAD. Pyongyang sendiri telah merayakan dua uji coba nuklir pada tahun ini.

Langkah ini sebagai sikap penentangan atas Resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan sanksi berlapis.

Atas ancaman 'baru' negeri Kim Jong-un ini pulalah semakin membuat pemerintah Korea Selatan mendesak parlemen meningkat anggaran belanja pertahanannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya