28-10-1956: Presiden dari Keluarga Pandai Besi Lahir

Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

VIVA.co.id – Hari ini 60 tahun silam Presiden Iran ke enam, Mahmoud Ahmadinejad, lahir. Ia memerintah pada periode 2005-1013 menggantikan Mohammad Khatami.

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Mengutip situs Biography, Ahmadinejad memperoleh 61,91 persen suara pada pemilih Presiden Iran pada 24 Juni 2005. Sebelum menjadi orang nomor satu, ia menjabat Wali kota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005.

Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran pada 1979. 

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

Namun, tahukah Anda bahwa nama asli Mahmoud Ahmadinejad? Lahir dengan nama Mahmoud Saborjhian di desa Aradan, dekat Garmsar, di utara-tengah Iran, 82 mil sebelah tenggara Teheran.

Ia anak keempat dari tujuh bersaudara yang ayahnya adalah seorang pandai besi (blacksmith). Pada 1957, keluarganya pindah dari Aradan ke distrik Narmak dari Teheran untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Update Corona di Dunia: 10,1 Juta Orang Terpapar, 502.998 Meninggal

Sejak pindah itulah, ayahnya, Ahmad, mengubah nama keluarga dari Saborjhian (yang artinya 'benang pelukis', pekerjaan paling rendah dalam industri tenun karpet tradisional Iran), menjadi Ahmadinejad (artinya 'ras unggul dengan berbudi pekerti yang luhur').

Singkat cerita, ia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran dengan gelar doktor bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

Pada 1980, Ahmadinejad menjabat sebagai ketua perwakilan Universitas Sains dan Teknologi Iran. Organisasi yang dipimpinnya itu terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat).

Di mana organisasi mahasiswa tersebut berada di balik perebutan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera.

Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmadinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada 1986. Ia terlibat dalam misi khusus di Kirkuk, Irak.

Setelah itu, Ahmadinejad kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps untuk wilayah barat Iran.

Pascaperang, karir politiknya semakin cerah. Berturut-turut, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur di Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, serta yang terakhir, Gubernur Provinsi Ardabil periode 1993-1997.

Pada 2003, ia mencalonkan diri sebagai Wali kota Teheran dan menang. Dalam masa tugasnya selama dua tahun, Ahmadinejad membuat banyak perubahan yang belum pernah dilakukan para wali kota sebelumnya.

Setelah dua tahun sebagai Wali kota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai Presiden Iran yang baru. Usai tak lagi menjadi presiden, Ahmadinejad dikabarkan kembali ke dunia pendidikan. Tepatnya sebagai dosen di Pascasarjana Universitas Iran.

Seperti diketahui, Ahmadinejad sendiri menyelesaikan S3 dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya