- Wikimedia Commons / US National Archives
VIVA.co.id – Hari ini, 27 tahun silam. Untuk kali pertama, pemerintah Jerman Timur, 'membuka' Tembok Berlin, yang sebelumnya dibangun untuk memisahkan Jerman menjadi dua blok.
Melansir situs History, Rabu 27 November 2016, keputusan membuka tembok tersebut menunjukkan hal yang lain. Yakni, terjadinya perubahan besar dalam perpolitikan di Jerman Timur, di mana dominasi komunis mulai ditinggalkan, dan warga menuntut pemilu yang terbuka.
Begitu dibuka, mayoritas warga Jerman Timur, berbondong-bondong mencoba untuk menyeberang ke Jerman Barat, pada malam harinya.
Aksi sempat terhambat oleh pasukan perbatasan yang dijaga Jerman Timur. Namun, dalam beberapa jam, ribuan orang berkumpul di perbatasan dan suasana menjadi semacam pesta besar.
Pasukan Jerman Timur, akhirnya tidak bisa membendung gelombang manusia yang datang. Mereka menaiki tembok sambil bersorak-sorai maupun memukuli dinding tembok dengan peralatan seadanya.
Dibukanya Tembok Berlin ini, juga sebagai sebuah pesan besar yang disampaikan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev untuk memiliki hubungan yang baru dengan Amerika Serikat.
Pembukaan, yang berujung pada dihancurkannya Tembok Berlin, menjadi awal dari hampir berakhirnya Perang Dingin yang terjadi antara Barat dan Timur. (asp)
Membandingkan Kehidupan di Uni Soviet dan Rusia Pada Masa Perang
Setelah invasi pasukan Rusia ke Ukraina, kehidupan warga Rusia mulai berubah cepat. Perbatasan ditutup, nilai rubel terus turun dan harga barang-barang mulai naik.
