Wakil Dubes AS: Penghitungan Pemilu Tergantung Dewan Pemilih

Seorang pendukung Trump merayakan akhir kampanye di New York, AS.
Sumber :
  • Reuters/Andrew Kelly

VIVA.co.id – Hasil pemilihan presiden AS ke-45 tinggal menghitung jam. Tak hanya warga di Amerika yang melaksanakan pemilu tahun ini, namun juga warga negara Amerika di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Pemungutan suara untuk warga AS di Indonesia dilakukan di @America, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada hari ini, Rabu, 8 November 2016.

Brian McFeeters, Wakil Dubes Amerika untuk Indonesia, dalam sambutannya mengatakan, saat ini, total perbandingan untuk Partai Demokrat dan Republik adalah sebesar 75:72 suara. Sebanyak 41 persen pemilih dari usia 18-24 tahun dan pemilih dari usia 25-29 persen sebanyak 59 persen.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

"Ada banyak perhatian pada kedua kandidat, ini adalah pemilihan untuk House of Representative yang terdiri atas 435 anggota dan juga sebagian dari senat, yaitu 34 anggota. Ada juga gubernur sebanyak 12 kursi dan juga local election," ujar Brian kepada awak media, Rabu, 8 November 2016.

Hillary Clinton memimpin dengan perolehan suara 45 persen dibandingkan Donald Trump yang meraih suara 42 persen, dan meraih total dukungan electoral college (dewan pemilih) sebanyak 303 dukungan.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Jika perkiraan ini stabil, Hillary telah memenuhi kebutuhan 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangi kursi Presiden AS ke-45. Sementara itu, peluang Trump berakhir dalam penampilannya di Florida, Michigan, North Carolina, Ohio, dan Pennsylvania, di mana Hillary memimpin tipis dengan selisih tiga persen.

Bagi Brian, pilpres di Amerika Serikat kali ini merupakan hal penting bagi Dewan Pemilih, karena sebanyak 278 suara Dewan akan didistribusikan ke tiga negara bagian, sehingga warga Amerika harus melihat bukan hanya hasil yang didasarkan pada suara populer, tapi juga harus berdasarkan Dewan Pemilih.

"Kami yakin bahwa akan ada proses pemindahan tangan di antara kedua calon presiden, institusi dan dari setiap negara," tutur Brian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya