Kapal Induk Liaoning Kawal Laut China Selatan

Gugus tempur kapal induk Liaoning.
Sumber :
  • Ecns.cn

VIVA.co.id – Di saat ketegangan di Laut China Selatan semakin meningkat, Angkatan Laut China melaporkan bahwa kapal induk Liaoning siap beroperasi penuh di samudera.

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Kehadiran kapal induk pertama negeri Tirai Bambu ini seakan memberi sinyal kepada dunia, khususnya negara Barat, bahwa kemampuan maritim China kini sudah sangat maju dan berpotensi mengimbangi hegemoni Amerika Serikat di kawasan Pasifik.

Li Dongyou, Komisaris Politik Provinsi Liaoning, Dalian, lokasi di mana kapal induk ini dibangun, mengatakan sebagai kekuatan tempur utama, kapal induk tersebut disiapkan baik untuk menjaga perdamaian dunia maupun berperang.

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

"Kami akan melakukan yang terbaik dalam mempromosikan kekuatan dengan menggunakannya untuk mencegah perang. Tapi, kami juga siap untuk melakukan pertarungan sesungguhnya jika hal itu diperlukan," kata Li, seperti dikutip situs Sputniknews, Kamis, 17 November 2016.

Ia melanjutkan, pengoperasian kapal induk juga memiliki arti penting dalam meningkatkan kemampuan bertempur Angkatan Laut negara ke tingkat yang modern.

Update Corona di Dunia: 10,1 Juta Orang Terpapar, 502.998 Meninggal

Kapal induk Liaoning diproduksi oleh Uni Soviet dan dibeli dari Ukraina pada 1998 silam. China kemudian menghabiskan waktu selama sekitar 10 tahun untuk meremajakan kapal yang sebelumnya tidak digunakan dan berkarat.

Departemen Pertahanan China meluncurkan kapal induk ini pada 25 September 2012 yang diresmikan oleh Perdana Menteri Wen Jiabao. Dengan melautnya Liaoning jelas akan membuat negara-negara tetangga yang terlibat sengketa wilayah di Laut China Timur dan Selatan menjadi gusar.

Jepang, Filipina, Vietnam, Taiwan dan Brunei Darussalam, seperti ketar-ketir dengan unjuk kebolehan militer China dan berharap Beijing akan menggunakan armada maritimnya dengan 'bijak'.

Salah satu armada jet tempur J-20 China.

Jet tempur J-15 di atas geladak kapal induk Liaoning (China Daily).

Sebab, meski tidak menyebutkan, beroperasinya kapal induk ditengarai untuk menjaga perairan di wilayah sengketa.

Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, memutuskan China tak berhak mengklaim seluruh wilayah Laut Chian Selatan seluas tiga juta kilometer persegi itu. Namun, China menolak keras putusan tersebut.

Kapal induk ini mampu mengangkut dua skadron (24 unit) jet tempur Shenyang J-15 dan J-20, 10 unit pesawat rotary wing, termasuk Harbin Z-9, Changshe Z-18 serta helikopter Ka-31.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya