30 Ribu Warga Korut Membelot ke Korsel

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un
Sumber :
  • KCNA

VIVA.co.id – Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebutkan, hingga Oktober 2016, jumlah warga Korea Utara yang membelot ke negaranya menembus angka 30 ribu jiwa. Jumlah ini meningkat 18 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai sekitar 25 ribu jiwa.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

Mengutip situs Express, Kamis, 17 November 2016, meningkatnya jumlah pembelot dari negeri Tirai Besi ini diduga dipicu oleh kediktatoran Kim Jong-un dan sanksi internasional yang keras.

Meski militer Korea Utara telah meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan, namun masih banyak warganya yang terus melarikan diri.

5 Negara dengan Militer Aktif Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon-hee, menuturkan, para pejabat tinggi Korea Utara banyak menderita lantaran menerima perlakuan diktator yang sangat keras dan kecewa atas kurangnya investasi terhadap masa depan negeri paling terisolasi itu.

Menurutnya, beberapa pejabat bahkan mengalami stres berat dan menderita insomnia karena ancaman dan hukuman yang sangat berat. Mereka juga menegaskan tidak ada jaminan bagi siapa pun di Korea Utara yang dapat menghindari bidikan hukuman dari rezim Kim.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Oleh karena itu, Joon-hee mengaku akan memberikan dukungan kepada warga Korea Utara untuk menetap di Korea Selatan serta memberikan lapangan pekerjaan.

"Kami juga berencana mempekerjakan mereka sebagai pegawai negeri sipil. Seperti tahun lalu, perekrutan ini diharapkan dapat menciptakan suasana optimis di kalangan pembelot serta meningkatkan keterbukaan pemerintah," ujar Joon-hee.

Pada 2001, alasan utama masyarakat meninggalkan negara terisolir itu adalah karena kesulitan keuangan dan kelaparan. Laporan Kementerian Unifikasi Korea Selatan juga menyebut rata-rata warga yang membelot berprofesi sebagai dokter, guru dan peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya