Trump Pertimbangkan Pengkritik Kerasnya Jadi Calon Menteri

Trump saat bertemu Obama dan bicara transisi kekuasaan.
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump masih melakukan penilaian terhadap sejumlah kandidat menteri dan pejabat di pemerintahannya. Pada Minggu, 20 November 2016, sebagaimana diberitakan laman Reuters, Trump menyeleksi sejumlah nama antara lain Chris Christie dan Rudy Giulani. Selain itu, Jenderal purnawirawan James Mattis disebut kuat akan menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

Rusia Invasi Tetangganya, Ridwan Kamil Monitor Warga Jabar di Ukraina

Trump mengadakan pertemuan dan seleksi di salah satu resort golf miliknya di kawasan Bedminster, New Jersey dengan sejumlah kandidat senior. Setelah menang Pemilu, Trump akan mulai berkantor di Gedung Putih per 20 Januari 2017 mendatang.

Sementara pengusaha teras, Wilbur Ross yang disebut akan menempati posisi Menteri Perdagangan menilai bahwa penilaian Trump cukup positif terhadap orang-orang yang diseleksinya. Namun seusai menemui Trump dia hanya berkomentar singkat.

Pemerintah RI Kecam Tindakan Rusia yang Melanggar Teritori Ukraina

"Nanti juga akan ketahuan," kata Ross saat ditanyakan soal para calon menteri yang akan duduk di kabinet Presiden terpilih AS dari Partai Republik itu.

Namun yang cukup menarik dari penyusunan kabinet ini yaitu dipertimbangkannya Mitt Romney menjadi salah satu calon menteri luar negeri AS. Romney pada awalnya termasuk pengkritik keras Trump.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

"Bisa dikatakan bahwa Gubernur Romney salah satu calon kuat Menteri Luar Negeri," kata Wakil Presiden terpilih Mike Pence.

Romney pada tahun ini bahkan menjadi orang yang cukup berusaha menjegal Trump agar tak mau ke tahap final pemilihan. Dia sempat menyebut Trump sebagai seorang yang "manipulatif" dan seseorang yang memiliki percaya diri berlebihan.

Gedung administrasi regional di Kharkiv, Ukraina, hancur dirudal Rusia

Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina

Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, sikap bebas aktif dalam konflik Rusia-Ukraina ini berarti tidak memihak pada negara-negara tertentu.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2022