Sambangi Indonesia, Ini Agenda PM Belanda

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke lndonesia dalam waktu dekat. Ia diagendakan sudah tiba pada Senin malam ini, 21 November 2016.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

"Nanti malam, beliau (Mark Rutter) akan tiba dan akan memulai kegiatan besok (Selasa) di Semarang, Jawa Tengah, seharian. Kemudian, malamnya bertolak ke Jakarta untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi hari Rabu," kata Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ia menyebut pertemuan yang dilakukan antara kedua negara akan lebih bersifat bisnis. Menurutnya, Rutter akan datang dengan membawa tiga orang menteri, termasuk Menteri Perdagangan dan Kerja Sama Pembangunan, Menteri Infrastruktur serta sekitar 200 orang pengusaha.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

"Jadi, fokus dari para pendamping yang akan ikut, baik menteri dan para pengusaha, adalah kerja sama bidang ekonomi, investasi, dan pariwisata," ujar Menlu Retno.

Ia pun mengungkapkan salah satu kerja sama yang akan dilakukan adalah terkait Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) atau Hukum Kehutanan Tata Kelola Penegakan dan Perdagangan.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

Menurut mantan Dubes RI untuk Belanda ini, Uni Eropa telah mulai menjalankannya pada 15 November 2016. Kerja sama itu memungkinkan kayu-kayu ekspor hasil produksi lndonesia akan masuk wilayah Uni Eropa, tidak akan diperiksa lagi di seluruh pelabuhan mereka.

"Ini merupakan suatu nilai kompetitif yang dimiliki produk kayu Indonesia untuk masuk pasar Eropa," ujarnya.

Ia menambahkan, di saat standard Uni Eropa sudah bisa dijalankan, maka memudahkan Indonesia melakukan ekspansi produk-produk serupa ke wilayah lain di Benua Biru. "Itu salah satu yang akan dibahas kedua kepala pemerintahan," tutur Menlu Retno. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya