Kepada Wakil Negara Asing, Wiranto Jamin Demo 212 Damai

Menkopolhukam Wiranto saat bertemu perwakilan negara asing di Gedung Kemenlu, Jakarta,
Sumber :
  • Viva.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mendatangi Kementerian Luar Negeri guna membahas rencana aksi damai 2 Desember 2016. Pertemuan tertutup tersebut dihadiri oleh 114 perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Jakarta.

Kemlu: 120 WNI di Ukraina Dipulangkan ke RI, 32 Orang Pilih Menetap

Ditemui seusai acara, Menteri Wiranto menegaskan bahwa pertemuan dengan para duta besar negara asing kali ini sekadar diskusi. Karena, para dubes menginginkan adanya informasi lebih lanjut terkait isu 212.

Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini membahas apa saja yang telah dilakukan pemerintah dalam menghadapi aksi tersebut dan gambaran seperti apa yang akan terjadi esok.

Kemlu Berhasil Selamatkan Hak Finansial WNI di Luar Negeri Rp179 M

"Pertemuan ini bukan pemberian instruksi, ya. Saya ke sini atas permintaan Kementerian Luar Negeri, saya langsung kontak dengan wamenlu (wakil menteri Luar Negeri) bahwa banyak pertanyaan dari para duta besar negara sahabat tentang apa yang akan terjadi tanggal 2 Desember 2016," ujar Menteri Wiranto saat menjumpai wartawan, Kamis, 1 Desember 2016 di Gedung Pancasila, Kemenlu.

"Karena dari media sosial begitu gencar dengan pemberitaan itu. Wajar kalau mereka ingin tahu karena tinggal di Indonesia," dia melanjutkan.

Tak Hanya Reuni 212, Ternyata Ada 9 Demo Lain di Jakarta Hari Ini

Selain dengan Kemenlu, Kemenkopolhukam juga berkoordinasi dengan Kantor Kepresidenan. Penjelasan resmi, menurut Wiranto, memang perlu dilakukan agar para dubes ini merasa tenang dan bisa memahami situasi yang sedang dihadapi di Indonesia dalam batas-batas tertentu. Wiranto menjelaskan bahwa aksi 212 akan berjalan sangat kondusif dan damai.

"Saya menjelaskan bahwa sudah ada satu konsep yang sangat bagus berdasarkan nilai-nilai budaya kita sendiri, musyawarah mufakat. Tidak ada konflik, tidak ada sifat untuk menekan antara satu dan yang lain atau antara pengunjuk rasa, pimpinan pengunjuk rasa dan aparat kepolisian," ucapnya.

Wiranto pun menegaskan kalau unjuk rasa sudah diubah menjadi kegiatan super damai. Perubahan itu terjadi setelah diadakan musyawarah bersama antara pihak keamanan dan pendemo. Aksi tersebut hanya berupa ibadah gelar sajadah di lapangan Monas dengan aktivitas salat Jumat berjamaah dan zikir bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya