Dituduh Mata-mata, Mahasiswa Digantung Taliban

Anggota Taliban di Afganistan
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVA.co.id – Kelompok radikal Taliban menggantung seorang mahasiswa di depan umum, atas tuduhan sebagai mata-mata salah satu pejabat intelijen mereka di Provinsi Maidan, Wardak, Afghanistan.

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

"Faiz ur-Rehman, mahasiwa teknik tahun keempat di Kabul Polytechnic University telah membunuh kepala intelijen Dr. Mirwais dan seorang anggota Taliban lainnya di Provinsi Maidan Wardak," kata pihak Taliban seperti dilansir Times of India, Senin 5 Desember 2016.

Pada pernyataan tersebut dikatakan bahwa terdakwa diadili di pengadilan Taliban, di mana ia telah mengakui kejahatannya. Selain itu, pihak Taliban juga mengklaim bahwa Badan Intelijen Afghanistan yang memberinya pistol untuk membunuh Dr. Mirwais dan rekannya.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

"Faiz ur-Rehman adalah seorang agen ganda yang juga bekerja untuk Taliban. Dia akan berbagi informasi tentang pemerintah Afghanistan dengan Taliban," kata pernyataan tersebut.

Mengonfirmasi insiden tersebut, Sediq Sedeqqi, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan melalui akun twitter, bahwa kebrutalan Taliban dan perilaku keji terhadap orang-orang yang tidak bersalah tidak bisa ditoleransi.

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Sementara itu, Juru Bicara Gubernur Provinsi Maidan Wardak, Abdul Rehman Mangal menilai Faiz tidak bersalah. Ia mengatakan bahwa Taliban menangkap seorang pria. ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah pada Kamis lalu.

"Taliban menggantung Faiz ur-Rehman pada Jumat lalu di hadapan hampir 100 orang. Mahasiswa ini tidak ada hubungannya dengan pembunuhan pejabat Taliban. Banyak pejabat intelijen Taliban yang tewas hanya karena perselisihan internal," ujar Mangal.

Sejak penggulingan dari kekuasaan pada 2001, Taliban telah mengeksekusi banyak korban karena dicurigai sebagai mata-mata bagi pasukan asing atau Afghanistan, dan dipertontonkan sambil dirajam di depan publik. Di bawah peraturan Taliban, mereka yang melakukan pelanggaran seperti pengkhianatan maupun seks di luar nikah akan dirajam atau dihukum di depan publik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya