Kontroversi Tari Pendet

KBRI Panggil Produser Iklan Tari Pendet

VIVAnews - Iklan promo film dokumenter “Enigmatic Malaysia” dengan sisipan Tari Pendet berdurasi 30 detik di dalamnya memicu kontroversi.
Untuk itu, KBRI Kuala Lumpur telah memanggil Norman Abdul Halim, President & CEO Kru Studios yang memproduksi film dokumenter tersebut pada Selasa, 25 Agustus 2009.

Menurut keterangan Norman, iklan promo program tersebut dibuat oleh pihak Discovery Channel di Singapura, dengan mengambil potongan photo Tari Pendet dari pihak ketiga.

"Kami memang memang membuat membuat 6 film dokumenter “Enigmatic Malaysia”, yang ditayangkan di Discovery Channel dengan biaya murni dari swasta, dan tidak dibiayai pemerintah meski melalui 'screening' oleh pemerintah Malaysia, dalam hal ini Kementerian Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan melalui Perbadanan Kemajuan Film Nasional Malaysia (FINAS)," terang Norman seperti dikutip dari laman Departemen Luar Negeri, Rabu 26 Agustus 2009.

Norman menegaskan, pembuat iklan promo untuk film dokumenter tersebut adalah pihak Discovery Channel. Mereka mengambil bagian photo Tari Pendet dalam iklan tersebut tanpa sepengetahuan pihak KRU Studios. Menurut Discovery Channel, kata Norman, merupakan kesalahan yang dibuat oleh on air promotion staff Discovery Channel, dan untuk itu mereka akan mengirimkan surat permohonan maaf secara resmi.

Kru Studios memahami bahwa dengan munculnya iklan promo program tersebut yang menampilkan photo beberapa icon dari seri program “Enigmatic Malaysia”, seakan-akan menggambarkan bahwa tayangan tersebut adalah iklan promosi pariwisata Malaysia, meskipun hal tersebut tidak dimaksudkan demikian.

Iklan tersebut bukan iklan pariwisata. Salah satu icon berupa photo Tari Pendet, dimaksudkan sebagai ilustrasi film “Batik” dalam rangkaian seri dokumenter “Enigmatic Malaysia”. Seri “Batik” itu belum ditayangkan di Discovery Channel.

Dalam film dokumenter “Batik” yang disaksikan oleh KBRI Kuala Lumpur bersama asisten khusus Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ketut Wiryadinata, tidak ditemukan apapun yang menyatakan bahwa Malaysia melakukan klaim terhadap salah satu budaya Indonesia.

Dalam narasi dokumenter “Batik” tersebut juga dijelaskan fakta bahwa batik berasal dari pulau Jawa, Indonesia dan kemudian berkembang juga di Malaysia dengan ciri khas tersendiri.

Di salah satu tayangan seri “Batik” tersebut, ditampilkan sebuah tarian Indonesia, yang setelah diamati merupakan tarian yang berasal dari Jawa. Tari Pendet tidak ada digambarkan dalam seri dokumenter “Batik” tersebut.

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana
Ilustrasi Mobil Patroli Polisi

Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya

Seorang jambret membawa kabur mobil patroli polisi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 28 Maret 2024 dini hari. Aksi jambret ini viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024