Bali Democracy Forum ke-9 Angkat Tema Agama dan Pluralisme

Bali Democracy Forum.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo akan membuka pertemuan tingkat menteri Bali Democracy Forum yang diselenggarakan di Bali International Convention Center, Nusa Dua, pada tanggal 8-9 Desember 2016.

Bali Punya Resor Baru dengan Pemandangan Samudera Hindia

Pada gelaran BDF ke-9 ini akan diangkat tema mengenai "Religion, Democracy and Pluralism", yang dianggap sangat relevan dengan keadaan dunia saat ini. Kegiatan ini, akan dihadiri wakil dari 84 negara dan lima organisasi internasional,  dengan 25 di antaranya pada tingkat menteri dan wakil menteri.

"Tema BDF tahun ini sangat relevan dengan keadaan dunia saat ini di tengah meningkatnya pemahaman sempit mengenai agama. Intoleransi antarumat agama dan bangsa berpotensi mengikis perkembangan demokrasi di berbagai negara, termasuk Indonesia," ujar Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Esti Andayani, melalui keterangan tertulis.

Buka Bali Democracy Forum ke-14, Ini Pidato Menlu Retno Marsudi

Melalui BDF tahun ini, diharapkan peserta dapat belajar dan bertukar informasi mengenai cara terbaik dalam merespons permasalahan ini, secara demokratis.

Selain itu, untuk menyajikan bentuk yang lebih konkret, untuk pertama kalinya BDF ini akan mengajak para delegasi untuk melakukan kunjungan lapangan, yakni ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Kabupaten Tabanan.

Indonesia Tak Undang Myanmar dalam Bali Democracy Forum

Pada kunjungan ini, para delegasi dapat melihat langsung praktik kehidupan toleransi antar umat beragama dan proses edukasi yang melanggengkan tradisi pluralisme di Indonesia.

Pengakuan dunia internasional akan eksistensi BDF juga terlihat dari kehadiran tokoh dunia seperti Kofi Annan (Sekjen PBB 1997 - 2006), Surin Pitsuwan (Sekjen ASEAN 2008 - 2012) dan Ouided Bouchamaoui (Pemenang Nobel Perdamaian 2015 dari Tunisia) yang sekaligus menjadi keynote speaker dan pembicara dalam beberapa sesi.

Sementara itu, rencananya Sekjen PBB, Ban Ki-moon dan Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-71, Peter Thomson juga akan menyampaikan pesan dalam bentuk video message. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya