NATO Tak Henti-hentinya 'Meneror' Rusia

Ilustrasi Konflik NATO dengan Rusia.
Sumber :
  • www.activistpost.com

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, mendesak dunia internasional untuk melipatgandakan usaha untuk menekan Rusia dan Ukraina melaksanakan Perjanjian Minsk.

Bagaimana Rusia Jadi 'Makelar' Kekuasaan di Timur Tengah

"Langkah pertama yang harus dilakukan kita perlu melihat langsung gencatan senjata total. Selanjutnya, masyarakat internasional harus terus-menerus menekan Rusia untuk menghormati kewajibannya," katanya, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Kamis, 8 Desember 2016.

Ia juga menekankan bahwa karena situasi keamanan di timur Ukraina, Crimea, masih serius, maka pemberian sanksi ekonomi untuk Rusia tetap dipertahankan. Stoltenberg lagi-lagi menegaskan dukungan penuh NATO untuk Ukraina dan upaya untuk mengisolasi Rusia akan menjadi pembahasan yang panjang.

Donald Trump Ngamuk di NATO, Tuding Negara Anggota Manfaatkan AS

"Situasi keamanan (di Crimea) tetap serius. Bulan lalu melihat peningkatan besar dalam pelanggaran gencatan senjata dan mereka (Rusia) terus mengirimkan ratusan peralatan perangnya yang jelas-jelas dilarang di bawah Perjanjian Minsk. NATO adalah sekutu Ukraina. Jadi, kami akan terus memberikan dukungan yang kuat untuk kedaulatan dan integritas mereka," tutur Stoltenberg.

Perjanjian Minsk dilakukan di Belarusia yang bertujuan untuk menggelar kesepakatan gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia pada Februari 2015. Berdasarkan kesepakatan itu, pihak-pihak yang saling bertentangan diminta untuk menarik senjata berat dari daerah pertempuran.

Kota-kota Rusia Dihantui Teror Bom, Evakuasi Massal Terjadi

Kemudian, memastikan penarikan semua kelompok bersenjata asing, dan mengambil langkah-langkah menuju reformasi politik dan desentralisasi di daerah Ukraina timur. Namun, pada pelaksanaannya kesepakatan itu tidak dilakukan.

Crimea secara resmi dianeksasi oleh Moskow pada Maret 2014. Banyak negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta Turki tidak mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia. (ase)

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Krisis Ukraina Memanas, 5 Hal Ini Bikin Vladimir Putin Marah Besar

Secara gamblang, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya telah dicoba ditarik ke dalam perang di Ukraina oleh Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
4 Februari 2022