Calon Mendagri AS Pilihan Trump Tegas dengan Imigran

Presiden AS terpilih Donald Trump (kiri) bersama John Kelly.
Sumber :
  • Reuters/Mike Segar

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, telah menunjuk John Kelly sebagai Menteri Dalam Negeri. Ia, merupakan pensiunan jenderal dari Korps Marinir AS, yang bertugas paling lama dan senior dalam militer Paman Sam sejak peristiwa 11 September 2001.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Kelly (66) mengatakan, dia akan bersikap tegas soal keamanan perbatasan, dan tahun lalu, sudah memperingatkan Kongres mengenai risiko jaringan penyelundupan manusia dari Meksiko dan Amerika Tengah.

"Penyelundupan manusia, mengakibatkan dorongan bagi 'puluhan ribu orang', termasuk anak-anak yang tanpa pendamping datang ke Amerika," katanya, seperti dikutip situs Voa, Kamis 8 Desember 2016.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Ia adalah sosok yang doyan bicara blak-blakan dan populer di kalangan personel militer. Lahir dan besar di Boston, Kelly bergabung dengan Korps Marinir pada 1970, saat masih berseragam sekolah menengah atas.

Pada 1972, ia memutuskan berhenti dari tugas aktifnya dengan pangkat sersan, lantaran ingin melanjutkan kuliah. Namun, ia kembali ke Korps Marinir, setelah lulus dari University of Massachusetts di Boston, empat tahun kemudian.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Karir kepangkatan Kelly makin mentereng dan puncaknya, ketika dia menjabat komandan pasukan multinasional di Irak, dari Februari 2008-Februari 2009. Ia juga pernah sebagai Komandan Pasukan Cadangan Marinir pada Oktober 2009.

Tiga tahun kemudian, tepatnya 19 November, Kelly menggantikan posisi Jenderal Douglas Fraser sebagai Komandan Komando Wilayah Selatan AS (US SOUTHCOM).

Di jabatan barunya ini, Kelly mengurus penjara militer di Guantanamo, Kuba, imigrasi, jaringan perdagangan narkoba, serta masalah lintas batas lainnya di wilayah luas yang meliputi 32 negara di Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Dia juga bentrok dengan pemerintahan Obama, mengenai rencana untuk menutup Guantanamo dan perintah Departemen Pertahanan AS (Pentagon) untuk membuka semua lapangan kerja di unit-unit tempur untuk perempuan, termasuk pasukan paling elit sekelas Navy Seals dan Delta Force. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya