- REUTERS / Bobby Yip
VIVA.co.id – Sebuah undang undang yang sudah lama ditunggu akhirnya disahkan Majelis Tinggi Parlemen Jepang. Dengan undang undang ini, maka perjudian menjadi legal di Jepang.
Sehari sebelumnya, politisi di Majelis Rendah sudah lebih dulu menyetujui RUU tersebut. Pada Kamis dini hari mereka mensahkan RUU tersebut. Langkah ini diharapkan bisa membuka jalan bagi perkembangan resor yang menyediakan kasino, termasuk hotel dan pusat perbelanjaan.
Diberitakan oleh BBC, 15 Desember 2016, langkah ini juga mendapat dukungan dari Perdana Menteri Shinzo Abe. PM Jepang percaya, jika kasino dilegalkan maka akan membawa perubahan dan merangsang pariwisata, serta mampu membantu perekonomian negara yang sedang lesu. Para pengelola kasino diharapkan mampu memberikan situasi yang berbeda untuk menarik penjudi dari Singapura, Macau, Filipina dan Korea Selatan.
Namun Majelis Tinggi belum memberi catatan, bagaimana mengatur sektor ini. Sejumlah politisi berharap agar masa legal ini hanya diberlakukan selama enam tahun.
Kalangan oposisi dan sebagian besar warga Jepang mengkhawatirkan terjadinya kecanduan. Jajak pendapat yang dilakukan oleh NHK menemukan, 44 persen responden menentang rencana tersebut. Hanya 12 persen yang mendukung, dan 34 persen lainnya ragu-ragu. Saat ini, pemerintah Jepang mengijinkan pasar taruhan bagi balap kuda, balap sepeda, dan balap perahu. Judi yang berasal dari game seperti Pachinko dan Pinball juga dimainkan oleh banyak warga Jepang di berbagai kota. Game ini ditoleransi meski status hukumnya masih samar-samar.
Selama 15 tahun terakhir, pro kontra soal legalisasi kasino terus terjadi di Jepang. Mereka yang pro menganggap legalisasi kasino akan menjadi sumber pemasukan baru, terutama untuk menarik wisatawan. Namun mereka yang kontra khawatir, legalisasi itu justru akan membuat warga Jepang kecanduan judi, serta kemungkinan kasino akan menjadi sumber kejahatan terorganisir lainnya.
(mus)
Bunuh 19 Penyandang Cacat, Pria Jepang Dihukum Gantung
Kasus ini adalah salah satu pembunuhan massal terburuk di Jepang.
