Dubes Korut: AS Jalankan Strategi 'Permusuhan Agresif'

Militer Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA.co.id – Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwan-il, menyebutkan Amerika Serikat memanfaatkan peluang dari meningkatnya eskalasi keamanan di Semenanjung Korea.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

Menurutnya, selama delapan tahun pemerintahan Presiden Barack Obama, AS kerap menjalankan strategi 'permusuhan yang agresif' dengan Korea Utara untuk menguasai kawasan Asia Pasifik.

"Sikap permusuhan yang agresif ini terjadi pada bidang politik, ekonomi, dan kemiliteran. Bahkan sejak berdirinya Korea Utara," kata Kwan-il, di Jakarta, Senin, 19 Desember 2016. Untuk bidang politik, lanjut Kwan-il, atas dasar perbedaan sistem politik, AS tetap tidak mengakui Korea Utara sebagai negara berdaulat.

Anak Shin Tae-yong: Meskipun Warga Korsel, Saya Dukung Timnas Indonesia

Tak hanya itu, Washington juga dituding mendorong penggulingan pemerintahan Kim Jong-un. Sementara dalam bidang perekonomian, AS dengan beragam dalih menjatuhkan sanksi ekonomi berlipat-lipat untuk menekan kemajuan Korea Utara.

"Mereka juga terus mengangkat isu hak asasi manusia yang sebenarnya tak pernah ada. Amerika terus menghina dan menekan pimpinan tertinggi kami (Kim Jong-un) secara politik dan ekonomi," ungkap Kwan-il, menegaskan.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Terkait sikap permusuhan secara militer, Kwan-il melihat AS terus memanas-manasi wilayah Semenanjung Korea dengan cara pengerahan personel militer dalam jumlah besar.

"Mereka (AS) mengerahkan kekuatan militernya di Semenanjung Korea. Mereka juga menyiapkan aliansi militer segitiga. yakni AS, Jepang dan Korea Selatan," paparnya.

Pembentukan aliansi tiga negara ini, kata Kwang-Il, justru akan menjadi wilayah panas (hotspot) di Semenanjung Korea yang tidak menutup kemungkinan berujung pada perang terbuka di kawasan Asia Timur Laut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya