Gadis Cilik 'Pelapor' Perang Suriah Sudah Dievakuasi

Bana Alabed, anak tujuh tahun, yang tinggal di Aleppo, Suriah.
Sumber :
  • Twitter Bana Alabed

VIVA.co.id – Masih ingat dengan Bana Alabed? Gadis Suriah berusia tujuh tahun yang baru-baru ini menggemparkan dunia lantaran postingannya di Twitter yang menceritakan situasi terkini kota Aleppo, Suriah.

Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah

Kini ia dalam kondisi baik dan sudah dievakuasi pada Senin dari kota yang dilanda perang antara tentara pemberontak dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Alabed tiba di pedesaan barat Aleppo melalui konvoi bus yang membawa pengungsi.

"Dia (Alabed) sudah bersama dengan orangtuanya. Saat ini berada di Provinsi Idlib dekat perbatasan Turki," kata salah satu saksi mata, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Selasa, 20 Desember 2016.

Tragedi Dunia, Bayi Muhammad Wafat Akibat Perang Horor Rusia

Ibu Alabed sebelumnya telah mengajukan banding ke Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk bantuan suaka politik agar bisa meninggalkan Aleppo dan menetap di Turki.

Dalam beberapa pekan terakhir, Alabed, yang berasal dari Distrik Al-Qatirgi wilayah yang dikuasai pemberontak di timur Aleppo, membukukan banyak pesan pada akun Twitter-nya mengenai serangan jet-jet tempur Rusia dan Suriah yang mengebom kawasannya.

Konspirasi Jahat Pangeran Arab ke Rusia Terbongkar, CIA Marah Besar

Pekan lalu, pasukan pemberontak Suriah di Aleppo Timur menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan pasukan pemerintah dan memungkinkan warga sipil untuk dievakuasi.

Evakuasi sedang dilakukan di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan Rusia untuk mengevakuasi sekitar 20 ribu warga sipil dari Aleppo Timur ke Idlib.

Kota Madaya dan al-Zabadani juga akan 'dibersihkan' dalam sebuah operasi yang melibatkan sekitar 1.500 orang, serta kota-kota mayoritas Syiah seperti Al-Fuah dan Kefraya, di mana memiliki populasi sekitar 15 ribu jiwa.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara sejak 2011, ketika rezim Assad menumpas protes pro-demokrasi - yang meletus sebagai bagian dari pemberontakan "Musim Semi Arab". Sejak itu diperkirakan 500 ribu orang jiwanya melayang dan 12 juta mengungsi akibat konflik.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya