Paris Kembali Batalkan Pesta Kembang Api

Menara Eiffel.
Sumber :
  • REUTERS/Gonzalo Fuentes

VIVA.co.id – Ancaman terorisme menjelang pergantian tahun masih menghantui sejumlah kota besar dunia. Aksi terorisme yang terjadi di Jerman pada 19 Desember lalu membuat kota-kota besar di Eropa memilih berhati-hati.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Diberitakan oleh VOA, 31 Desember 2016, Paris, seperti tahun lalu, kembali membatalkan rencana pesta kembang api di Menara Eiffel. Pemerintah kota Paris mengalihkannya dengan menggelar acara di Champs Elysees. Namun untuk berjaga-jaga, sekitar wilayah tersebut telah dijaga oleh tentara bersenjata.

Sementara di Berlin, ibukota Jerman, pemerintah meningkatkan keamanan dengan menambah perintang beton dan kendaraan lapis baja di dekat gerbang Brandenburgh, yang selalu menjadi pusat keramaian malam tahun baru di Berlin. Kendaraan lapis baja itu disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendaraan yang meluncur ke kerumunan orang yang sedang merayakan pergantian tahun.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

New York, Amerika Serikat, juga mempersiapkan diri. Pemerintah kota New York mengerahkan puluhan truk sampah bermuatan pasir di sekitar gedung pencakar langit Times Square, Manhattan. Diperkirakan sekitar satu juta warga AS akan berada di sekitar wilayah tersebut untuk merayakan malam tahun baru.

Di London, polisi yang dilengkapi senjata juga disiapkan dan dikerahkan di stasiun-stasiun kereta bawah tanah. Petugas dilengkapi senapan akan naik kereta bersama penumpang ke dan dari Trafalgar Square, serta di sepanjang pinggiran Sungai Thames. Petugas tersebut disiagakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya serangan teroris di stasiun kereta bawah tanah.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024