Polisi Turki Buru Pelaku Penembakan di Klub Malam Istanbul

Polisi Turki saat mengamankan lokasi penembakan di kelab malam Reina, Istanbul, 31 Desember 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Osman Orsal

VIVA.co.id – Kepolisian Istanbul memburu pelaku penembakan brutal di klub malam Reina, Turki. Insiden tersebut menewaskan 39 orang, di mana sebagian besar korban merupakan warga asing.

8 Fakta Menarik Tentang Kota Istanbul, Bukan Ibu Kota Turki?

Menurut aparat, aksi ini dilakukan oleh pelaku tunggal. Dilansir Reuters, Minggu, 1 Januari 2017, kejadian bermula saat seorang pria bersenjata laras panjang mengenakan kostum Santa Claus menembak seorang polisi dan satu warga sipil di klub malam itu.

Setelah melumpuhkan keduanya, pelaku masuk dan menembak pengunjung klub pada pukul 01.45 dini hari waktu setempat, yang saat itu tengah ramai. Menteri Dalam Negeri Turki, Sukeyman Soylu mengatakan, sekitar 16 dari 39 korban yang tewas merupakan warga asing.

Dua Orang Tewas Akibat Longsor Salju di Turki Timur

Hingga kini baru 21 jasad yang berhasil teridentifikasi. Sejauh ini sebanyak 69 orang tengah dirawat di rumah sakit, sementara empat di antaranya dalam kondisi kritis. "Sebuah perburuan teroris tengah berlangsung. Polisi telah meluncurkan operasi ini. Kami berharap pelaku agar segera ditangkap," kata Soylu.

Klub malam Reina merupakan salah satu tempat paling populer di Turki, yang banyak dikunjungi oleh penduduk setempat maupun turis asing. Klub ini terletak menghadap Selat Bosphorus yang memisahkan Eropa dan Asia di wilayah Ortakoy.

8 Fakta Menarik Hagia Sophia, Museum Jadi Masjid di Istanbul Turki

Sekitar 500-600 orang berada di dalam klub saat pelaku memuntahkan peluru dari senjata laras panjang yang dibawanya. Beberapa pengunjung klub bahkan harus melompat ke perairan Bosphorus untuk menyelamatkan diri dan akhirnya diselamatkan oleh polisi.

Serangan ini merupakan salah satu yang mengguncang Turki pada awal 2017, setelah sebelumnya terjadi kudeta pemerintahan dan serangkaian pemboman mematikan di Istanbul dan Ankara. Beberapa insiden diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis ISIS dan gerilyawan Kurdi.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya