02-01-1980: AS Beri Sanksi Soviet karena Serang Afghanistan

Pasukan Uni Soviet di Afghanistan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Hari ini 37 tahun silam. Dalam menanggapi invasi Uni Soviet ke Afghanistan, Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter meminta Kongres untuk menunda perjanjian senjata nuklir SALT II dan menarik Duta Besar AS di Moskow.

8 Fakta Menarik Ukraina yang Menjadi Negara Terluas di Eropa

Mengutip situs History, upaya ini menjadi pesan tersirat bahwa hubungan diplomatik dan perekonomian yang dijalin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama pemerintahan Presiden Richard Nixon (1969-1974) telah berakhir.

Carter khawatir bahwa invasi Soviet atas Afghanistan, di mana sekitar 30 ribu pasukan tempur masuk ke negara itu dan mendirikan pemerintahan boneka, akan mengancam stabilitas negara-negara tetangga yang cukup strategis seperti Iran dan Pakistan, dan mendapatkan kontrol atas pasokan minyak dunia.

Bagaimana Penindasan Soviet Memupuk Benci Rakyat Ukraina pada Rusia

Tindakan Soviet diberi label "ancaman serius bagi perdamaian" oleh Gedung Putih. Ketika Soviet menolak menarik diri dari Afghanistan, Washington bertindak dengan menghentikan ekspor produk tertentu termasuk biji-bijian, peralatan berteknologi tinggi dan memboikot Olimpiade musim panas 1980 yang diselenggarakan di Moskow.

AS juga diam-diam mulai memberikan bantuan untuk pejuang anti-Soviet di Afghanistan. Badan Intelijen AS, CIA, ikut-ikutan mengirim uang miliaran dolar AS ke Afghanistan secara diam-diam untuk mempersenjatai dan melatih pasukan pemberontak mujahidin yang berjuang melawan Soviet.

Pasukan Koalisi Pimpinan AS Serang Milisi Al-Qaeda di Suriah

Taktik ini memang berhasil membantu mengusir Soviet, namun juga memunculkan rezim Taliban dan organisasi Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

(mus)

Seorang lelaki tua memegang bendera Uni Soviet. Getty Images via BBC Indonesia

Membandingkan Kehidupan di Uni Soviet dan Rusia Pada Masa Perang

Setelah invasi pasukan Rusia ke Ukraina, kehidupan warga Rusia mulai berubah cepat. Perbatasan ditutup, nilai rubel terus turun dan harga barang-barang mulai naik.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2022