Penduduk New York Rayakan 'Hari Tanpa Bercelana'

Peringatan Hari Tanpa Bercelana
Sumber :
  • REUTERS/Hannibal Hanschke

VIVA.co.id – Peringatan No Pants Day atau Hari Tanpa Bercelana semakin meluas. Setiap tahun, jumlah mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut bertambah banyak.

Polisi Gerebek Pedagang di New York yang Jual Atribut Islam

Dilansir melalui CBC News, Senin, 9 Januari 2017, awalnya tindakan para penumpang yang tak mengenakan celana itu adalah bagian dari acara reality show ternama yang sempat meledak di Kota New York pada tahun 2002 silam. Penggagasnya ialah kelompok komedi Improv Everywhere.Acara tak memakai celana di ruang publik ini awalnya hanya memiliki tujuh peserta saja. Merekalah yang mempelopori acara tersebut. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, acara komedi ini justru menjadi tren besar di beberapa negara.

Tak tanggung-tanggung, demam pengguna celana kolor telah menjamah negara-negara berpredikat fesyen terbaik di dunia, seperti London, Boston, Berlin, Praha, dan Warsawa. Di Philadelphia, acara komedi ini disponsori langsung oleh layanan pengiriman laundry.

Pemuda Kristen Ini Sembunyikan Kalung Salib yang Dipakainya saat Ditanya tentang Ramadhan

Di New York, mereka yang berpartisipasi dalam acara ini mendapat pemberitahuan khusus. Sebelum melepas celana yang dikenakan, para peserta diberitahu tentang kereta api yang akan ditumpangi dan harus sesegera mungkin melepas celana mereka ketika berada di titik yang telah dijelaskan. Selain itu, mereka juga diminta untuk memasang wajah dengan ekspresi datar dan menanggapi tanpa basa-basi kepada siapa saja yang meminta mereka untuk mengenakan celananya.

"Kami ingin menunjukkan kepada orang-orang New York bahwa ada banyak alasan untuk tidak mencari surat-surat di tas mereka, tidak terus-menerus memperhatikan layar ponsel, dan bahwa ada sesuatu yang lebih penting dari itu semua," kata Jesse Good, salah satu penyelenggara acara.

Mendagri Berharap Jakarta Jadi Kota Perekonomian seperti New York hingga Melbourne

Salah seorang peserta, Peter Saez, mengatakan ini sudah ketiga kalinya ia melakukan hal ini. Banyak orang-orang yang tidak memahami tentang apa yang sebenanarnya terjadi dan alasan mereka hanya mengenakan kolor selalu mendapat komentar negatif.

"Mereka yang tidak mengerti apa yang kita lakukan akan menilai kami telah melakukan hal buruk atau salah. Padahal ini hanya hiburan, perjalanan menyenangkan, itu saja," ujar Saez.

Sementara Toni Carter terlihat mengenakan kolor super ketat dengan motif dot kecil. "Saya jarang mendapat kesempatan langka ini bersama dengan sekelompok orang di mana saya harus melepaskan celana saya segera mungkin dan menunjukkan apa yang tak seharusnya tak ditunjukkan," kata Carter.

"Aku menghibur warga New York. Ini adalah karya seni saya," imbuhnya.

Wei Wei, seorang mahasiswa dari China yang baru saja pindah ke New York, penasaran tentang acara ini. Ia mengaku sangat malu saat berusaha berpartisipasi. Rasa malu tidak berlaku bagi Angela Bancilhon, seorang turis asal Australia yang membawa serta suami dan kedua putranya dalam perjalanan menggunakan kereta bawah tanah.

"Ini menyenangkan. Kenapa tidak? Kami berada di NYC. Mengapa Anda tidak melakukan hal serupa?" ucap Bancilhon.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya