Warga Sipil Tembaki Supermarket di Spanyol

Ilustrasi butir peluru.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Seorang pria bersenjata berumur 35 tahun melepaskan tembakan sembari berteriak 'Allahu Akbar' di sebuah Supermarket Mercadona, di As Lagoas, Ourense, Spanyol pada Kamis waktu setempat. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka atas insiden tersebut. Menurut beberapa saksi mata, pria tersebut membawa dirigen bensin dan peluru di sakunya saat memasuki supermarket di wilayah yang berpenduduk 108 ribu jiwa itu.

Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura

Ketika melakukan aksinya dengan melepas tembakan, banyak pembeli yang berada di dalam supermarket langsung menyelamatkan diri untuk menghindari muntahan tembakan pelaku.

"Saya rasa sedikitnya enam tembakan dilepas oleh pelaku. Itu sangat mengerikan," kata seorang saksi yang enggan disebut identitasnya, seperti dikutip situs Express, Kamis, 12 Januari 2017.

Solidaritas Palestina, Ribuan Warga Spanyol Turun ke Jalan Desak Pemerintah Boikot Israel

Tak lama kemudian, Polisi Ourense tiba di tempat. Petugas Carlos Perez (38) bergegas memasuki supermarket untuk menyelamatkan pengunjung dan menghentikan aksi pelaku yang mengancam nyawa.

Menurut saksi lainnya, Perez, yang memakai rompi antipeluru, berteriak sambil menggiring para pengunjung keluar supermarket untuk diselamatkan.

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

Sementara, aparat polisi lainnya langsung menangkap pelaku penembakan. "Insting saya mengatakan kalau dia (pelaku) sudah kehabisan amunisi. Makanya, saya memberanikan diri masuk. Saya pastikan juga tidak ada pengunjung yang terluka dalam serangan itu," kata Perez.

Ketika diinterogasi polisi, pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas aksi gila itu. Menurut polisi, pelaku tinggal selama enam bulan tak jauh dari supermarket.

"Kami melihat bahwa pelaku mengalami masalah psikologis," ungkap sumber di Kepolisian Ourense. Saat ini, Supermarket Mercadona masih ditutup, dan penyidik langsung mewawancarai karyawan dan saksi-saksi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya