Nenek Ini Tinggal di Kandang Babi Bertahun-tahun

Yang, seorang nenek di China yang tinggal di kandang babi.
Sumber :
  • BBC/Sina Weibo

VIVA.co.id – Sungguh miris wanita paruh baya asal Negeri Bambu ini. Sebuah gambar yang menampilkan tubuh kering kerontangnya, mengguncang pengguna media sosial China.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Foto ini menjadi viral setelah kepolisian wilayah Guangxi selatan menerima banyak laporan wanita berumur 92 tahun ini dikurung di kandang babi oleh anak laki-laki dan menantunya selama bertahun-tahun.

Dilansir oleh BBC, Jumat, 13 Januari 2017, wanita yang akrab disapa Yang ini hidup dikurung di dalam sel berukuran 10 meter persegi. Wanita tua ini menghabiskan malam-malamnya dengan tidur di bangku kayu sel ini.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Ada yang beranggapan bahwa wanita ini secara sukarela menempatkan dirinya di dalam ruangan bekas kandang babi ini. Pernyataan tersebut jelas memicu perdebatan tentang siapakah yang akan dimintai pertanggungjawaban.

Kehidupan pribadi Yang terekspos setelah video tentangnya diunggah oleh seorang perempuan warga lokal ke beberapa jejaring sosial. Video berjudul "Pretty Nan Gualan" ini memperlihatkan Yang sedang duduk di lantai dekat pintu kandang mengenakan pakaian lusuhnya dan memakai tutup kepala berwarna merah jambu.

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

Video ini kemudian diunggah pada situs video populer Miaopai. "Bagaimana bisa Anda membiarkannya (Yang) tinggal di sini (kandang babi) dan tidak memberinya makan?" kata perempuan pengunggah video kepada wanita yang tega mengurung Yang.

Video ini telah ditonton lebih dari 1.8 miliar sejak diunggah pada 6 Januari 2017 dan banyak dari mereka yang menyuarakan amarahnya melalui microblog Sina Weibo.

Sepuluh dari seratus nitizen memposting kembali video ini dengan hashtag #92YearOldKeptInPigsty. Mereka mengecam anak laki-laki Yang dan menantunya karena memperlakukan orang tua sendiri selayaknya binatang dan sampah. Selain itu, para nitizen juga menyerukan agar kedua anggota keluarga Yang tersebut dihukum berat.

Setelah Southern Morning Post mempublikasikan foto tubuh Yang pada 10 Januari 2017, amarah kelanjutan pun muncul. Pasalnya, foto tersebut menampilkan tubuh Yang dengan kondisi teramat memprihatinkan saat diperiksa tim medis. Tubuh renta Yang hanya tulang berbalut kulit saja, analisa dokter menyebut jika Yang benar-benar kekurangan gizi.

Kini, rumah sakit setempat telah merawat Yang dan penduduk sekitar telah membantu Yang dengan menyediakan pakaian dan tempat tidur. Mereka lega bahwa Yang dapat menerima bantuan.

Dalam kasus Yang, sebuah laporan mengabarkan anak laki-laki wanita bermarga Wu itu mengatakan jika ibunya pindah ke kandang secara sukarela. Ini karena sang ibu menderita inkontinensia. Ibu ini khawatir dirinya akan menjadi beban besar bagi keluarga dan membuat rumahnya bau.

Awalnya, polisi menduga Wu dan istrinya telah melakukan penganiayaan, tetapi jika ternyata Yang pindah ke kandang babi itu secara sukarela, mereka akan terbebas dari tuduhan.

Kasus Yang bukan kasus pertama yang menyulut api kemarahan nitizen. Dalam beberapa bulan terakhir di China, kasus serupa pernah menjadi sorotan utama, tentang anak-anak yang mengabaikan orangtua mereka dan menggemparkan media sosial.

Pada tahun 2014, seorang wanita berusia 90 tahun di provinsi Henan tengah, meninggal karena mengalami kondisi serupa. Pada bulan November 2016, puluhan ribu pengguna medsos meluapkan amarahnya terhadap video dari provinsi Henan. Video tersebut menunjukkan seorang pria tua berumur 62 tahun sedang memunguti sampah dan memakan makanan sisa dari restoran, sehingga ia tak harus membebani putrinya yang remaja di rumah.

Pada bulan yang sama, para nitizen juga membincangkan sebuah kasus tentang nenek 70 tahun di Jinan, Shandong utara, yang menjual sayuran sepanjang malam dalam suhu nyaris nol derajat Celcius. Nenek ini mengaku rela melakukan hal itu karena ia ingin membantu anaknya menabung untuk membeli sebuah rumah. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya