Ritual Agama di India Berujung Maut, 6 Tewas

Umat Hindu di Benggala Barat India, melakukan ritual Makar Sankranti.
Sumber :
  • REUTERS/Jitendra Prakash

VIVA.co.id – Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka ketika melakukan prosesi ritual keagamaan terbesar di negara bagian timur India, Benggala Barat pada hari Minggu, 15 Januari 2017.

Menilik Bayang-bayang Masa Depan Indonesia dalam Ramalan Jayabaya

Diberitakan oleh Manila Bulletin, 15 Januari 2017, saat peristiwa diperkirakan satu juta orang memadati dermaga Gangasadar. Mereka berdesakan untuk berebut naik ke kapal feri menuju kuil Kapil Muni.

"Insiden itu terjadi pada akhir malam di dermaga Gangasagar, sebuah semenanjung yang berjarak 129 kilometer dari ibukota negara bagian Kolkata," kata seorang petugas kepolisian. "Jemaah saling berebut menaiki kapal feri untuk pergi ke kuil Kapil Muni. Mereka akan melakukan sembahyang dan mandi di tempat bertemunya sungai Gangga dan laut," ujarnya menambahkan.

Persib Bandung Tetap Waspadai Borneo FC yang Pincang

Sementara enam orang dilaporkan meninggal di tempat, mereka yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Petugas kepolisian yang namanya tidak disebutkan ini menambahkan jumlah korban tewas kemungkinan bertambah karena beberapa orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Lebih dari satu juta peziarah berkumpul di Gangasagar tahun ini untuk mandi dan berendam di tempat bertemunya sungai Gangga dan Teluk Benggala pada festival umat Hindu terbesar, Makar Sankranti. Mereka percaya jika berenang di perairan tersebut saat musim dingin tiba, dapat mencuci dosa mereka seumur hidup.

Menko Polhukam Sebut 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online

Prosesi ritual pecah menjadi bencana meskipun pemerintah negara bagian ini telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari kejadian tak diinginkan, termasuk menyiapkan sekitar 9.000 aparat polisi, menutup 165 saluran televisi, dan menyediakan sebuah pesawat tak berawak untuk mengawasi daerah itu.

Atas insiden maut tersebut, penyelidikan segera dilakukan dari petugas kepolisian setempat.

"Polisi senior dan pejabat pemerintah kabupaten bersiaga di tempat kejadian untuk mengawasi operasi penyelamatan dan kami akan menunggu laporan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan itu," kata salah satu petugas kepolisan lokal.

Ini bukanlah insiden pertama di Gangasagar. Pada tahun 2014, tujuh peziarah tewas dan 20 lainnya terluka dalam kasus yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya