18-01-1919: Usai Perang Dunia I, Delegasi Kumpul di Paris

Perang Dunia I.
Sumber :
  • http://www.revolusiilmiah.com

VIVA.co.id – Hari ini 98 tahun silam. Para delegasi Eropa dan Asia mengadakan konferensi perdamaian untuk menegaskan berakhirnya Perang Dunia I di lokasi mewah Salle d'Horloge, Paris, Prancis.

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta

Mengutip situs History, perwakilan dari negara-negara Eropa dan Balkan turut hadir untuk memperjuangkan “tempat” bagi diri mereka sendiri. Namun, Yunani tidak menghadiri pertemuan tersebut.

Perdana Menteri Yunani, Eleutherious Venizelos, mengaku kesal karena jumlah delegasi Serbia, bagian dari negara Balkan, lebih banyak yang hadir ketimbang delegasi Yunani.

5 Pemain Bintang Sepakbola Muslim Eropa yang Rajin Ibadah dan Hafal Al-Quran

Kemudian, delegasi Jepang, yang mewakili Asia, serta Rusia, belum juga tiba. Presiden Prancis, Raymond Poincare, berkata di hadapan delegasi yang berkumpul, masa depan dunia ada di tangan para delegasi yang hadir.

Semua mata tertuju ke Paris selama beberapa bulan selanjutnya untuk melihat apakah perdamaian yang ditengahi di Versailles akan menjadi layak terkait pengorbanan besar yang dilakukan berbagai pihak selama Perang Dunia I berlangsung.

5 Ramalan Populer Jayabaya yang Diyakini Telah Terjadi Di Indonesia

Sementara itu, bagi Jerman yang mengalami kalah perang, pembukaan konferensi perdamaian merupakan penghinaan terhadap kebanggaan nasional.

Sebab, pada tanggal dan bulan yang sama tahun 1871, Otto von Bismarck berhasil menyatukan Kerajaan Prusia (sekarang Jerman) menjadi satu bangsa dan negara.

Selain itu, pada peristiwa yang sama pula tahun 1701, Wilhelm I dinobatkan sebagai Kaisar Jerman yang baru. Perang Dunia I dimulai 28 Juni 1914 hingga 11 November 1918, dan menewaskan sembilan juta tentara dan melukai 21 juta lainnya di Eropa.

Selain itu, sedikitnya lima juta warga sipil tewas akibat penyakit, kelaparan, maupun dampak lainnya akibat perang. Pemantik perang akibat pembunuhan atas pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, Archduke Franz Ferdinand, di Sarajevo, Bosnia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya