Norwegia Cegah Anak Muda Pergi ke Wilayah Konflik

Menteri Muda Luar Negeri Norwegia, Laila Bokhari (tengah, berjas biru).
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Pemerintah Norwegia berkomitmen untuk melawan tindakan terorisme melalui berbagai langkah. Tahun lalu, parlemen Norwegia menyetujui White Paper on Global Security Challenges, terkait isu terorisme, kejahatan terorganisasi, keamanan maritim, dan isu siber.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

"White Paper ini menyediakan kerangka kerja bagi upaya internasional Norwegia, dalam melawan terorisme dan mencegah ekstremisme. Ini berisi 40 langkah konkret yang akan ditindaklanjuti, kemudian menggarisbawahi pentingnya penelitian yang baik serta analisis," kata Menteri Muda Urusan Luar Negeri Norwegia, Laila Bokhari, di Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017.

Pemerintah Norwegia juga telah mengembangkan rencana aksi nasional untuk mencegah radikalisasi. Rencana aksi ini berhubungan dengan semua jenis ekstremisme, terlepas dari motivasi ideologi maupun agama. Hal ini bertujuan untuk mencegah orang-orang muda menjadi radikal.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

"Kami mencegah generasi muda untuk bepergian ke zona konflik dan untuk menangani pejuang asing yang kembali ke negaranya masing-masing," ujarnya.

Pada Juni 2015, kata Bokhari, Norwegia menjadi tuan rumah pertemuan puncak regional “Melawan Kekerasan Ekstremisme”, sebagai bagian dari inisiatif Presiden AS Barack Obama. Pertemuan ini ditujukan untuk memperkuat pencegahan lokal, mempromosikan penelitian dan berbagai informasi tentang ekstremisme, dimensi gender serta reintegrasi mantan ekstremis.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Sebuah jaringan aktivis muda juga dibentuk, dengan nama YouthCAN, dari berbagai elemen masyarakat muda untuk mempromosikan ide untuk melawan ekstremisme dan mempromosikan perdamaian.

Dua pesan kuat dan jelas dihasilkan dari konferensi ini antara lain negara harus bekerja sama dengan lintas batas dan masyarakat, jika ingin menghentikan orang bergabung dengan kelompok ekstremis. Kemudian, pesan kedua adalah agar suara orang muda harus didengar ketika pemerintah merumuskan kebijakan dan strategi baru.

"Pemerintah Norwegia yakin bahwa menghormati hak asasi manusia, mematuhi hukum, dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat adalah hal penting untuk melawan terorisme. Menghormati demokrasi juga menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam keberhasilan ini," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya