- Reuters/Carlos Barria
VIVA.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengundang dirinya untuk hadir dalam sebuah pertemuan di Washington DC. Ia mengaku Trump akan mengajaknya bicara banyak hal, termasuk soal nuklir Iran.
Dikabarkan oleh kantor berita Reuters, Minggu 22 Januari 2017, keduanya saling berkomunikasi via telepon dan melakukan pembicaraan akrab. Presiden Trump, yang mulai menempati Gedung Putih sejak Jumat kemarin, menyatakan jika perbincangan mereka sangat menyenangkan. Netanyahu, kata Trump, bertanya tentang wawancara yang dilakukan oleh para wartawan setelah ia disumpah.
Pernyataan resmi dari pihak Netanyahu menyampaikan jika PM Netanyahu sangat menanti dan tertarik untuk dapat bekerja sama lebih dekat dengan Presiden Trump untuk membentuk visi yang selaras demi kemajuan perdamaian dan keamanan di wilayah konflik Timur Tengah, tanpa embel-embel "celah" antara AS dan Israel.
Menurut Reuters, pada pertemuan yang dijadwalkan terjadi pada Februari mendatang, keduanya dijadwalkan akan berdiskusi tentang kesepakatan nuklir dengan Iran, proses perdamaian dengan warga Palestina dan isu-isu lain yang sedang marak terjadi. Namun belum ada penjelasan hari dan tanggal pertemuan itu akan dilakukan.
Usai Trump resmi menjadi presiden AS, ia diagendakan bertemu dengan banyak pemimpin negara dari seluruh dunia. Pemimpin negara pertama yang akan bertatap muka dengan Presiden baru AS adalah Perdana Menteri Inggris Theresa May. PM May dijadwalkan terbang ke Washington DC pada hari Kamis pekan ini dan langsung bertandang ke Gedung Putih. Dia juga berencana untuk tinggal selama dua hari di sana.
Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan
Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang
