Bos Baru CIA Dituding Dukung Penyiksaan Waterboarding

Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing/Files

VIVA.co.id – Senat Amerika Serikat akhirnya merestui Mike Pompeo sebagai Direktur baru Badan Intelijen AS (CIA). Pelantikan atas Pompeo akhirnya jadi molor karena adanya kekhawatiran beberapa anggota parlemen yang mengatakan bahwa dia bakal memperluas pengawasan dan mengizinkan penggunaan teknik interogasi 'yang menyiksa', seperti waterboarding.

Presiden Palestina Tolak Proposal Perdamaian Versi Trump

Teknik kontroversial ini legal semasa pemerintahan mantan Presiden AS George Walker Bush (2001-2009). Sementara itu, di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama sekarang, jelas menyatakan bahwa teknik waterboarding adalah suatu tindakan penyiksaan.

Waterboarding adalah sebuah cara penyiksaaan tahanan, di mana yang disiksa merasa seakan-akan ditenggelamkan. Saat pemerintahan Bush, waterboarding tidak disebut sebagai penyiksaan melainkan hanya sebagai metode interogasi yang keras.

Benarkah Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Tewas di Tangan AS?

Menurut kantor berita Reuters, Selasa 24 Januari 2017, sebanyak 66 suara Senator mendukung Pompeo melawan 32 suara yang menolak. Tak lama kemudian, Pompeo dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence. Sebelumnya, Menhan James Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, John Kelly sudah dilantik oleh Pence pada Jumat lalu juga.

Usai dilantik menjadi Presiden AS, Trump berkunjung ke Markas CIA di Langley, Virginia. Kunjungan Trump ke lembaga telik sandi andalan Paman Sam itu akan menjadi simbol tersendiri. Mengingat, beberapa waktu terakhir Trump berulang kali mengkritik CIA.

KTT Trump-Kim: Media Massa Korea Utara Rayakan 'Kemenangan'

Presiden terpilih berusia 70 tahun itu menuduh pejabat intelijen telah membocorkan dokumen yang mengungkap kepemilikan berkas rahasia Trump oleh Rusia. Diduga, berkas rahasia tersebut akan digunakan Rusia untuk "memeras" Trump.

Sementara itu, CIA menyimpulkan bahwa Rusia telah terlibat dalam peretasan siber, yang mengganggu berlangsungnya pemilihan presiden AS dan memenangkan Trump dari Partai Republik. (ren)

BBC Indonesia

Donald Trump Junior Habiskan Duit Rakyat Rp1 Miliar Saat Berburu Domba

Anak sulung presiden AS itu dilaporkan membunuh spesies domba langka saat berkunjung ke Mongolia.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2020