- www.phandroid.com
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, mengeluarkan perintah eksekutif (executive order) bagi para petinggi militer dan penasihat keamanannya untuk menyusun strategi serta rencana dalam membasmi kelompok ekstremis Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) selama satu bulan.
Selain perintah eksekutif soal membangun dinding perbatasan dan melarang imigran dari tujuh negara mayoritas Muslim, Trump mengatakan, dalam waktu 30 hari ke depan, ia membutuhkan proposal terbaik untuk melumpuhkan kelompok teroris tersebut.
Selain itu, presiden berlatar belakang pengusaha properti New York tersebut menandatangani perintah untuk menerapkan larangan melobi pejabat pemerintah selama lima tahun, dan perintah untuk mereorganisasi struktur Dewan Keamanan Nasional.
Seperti dilansir situs Independent, Selasa, 31 Januari 2017, perintah restrukturisasi yang menyangkut Dewan Keamanan Nasional tersebut akan membentuk prosedur dan struktur organisasi baru agar lebih beradaptasi dengan berbagai ancaman.
Seperti diketahui, sejak sepekan setelah resmi dilantik sebagai Presiden ke-45 AS, Trump telah menandatangani berbagai perintah eksekutif seperti mengerahkan lembaga untuk memulai 'mempreteli' Obamacare, sebuah program kesehatan dan asuransi yang dijalankan oleh mantan Presiden Barack Obama.
Sejauh ini, Trump juga telah membuktikan janji kampanye yang selama ini hanya dianggap sebagai sebuah retorika, yaitu memerintahkan pembangunan dinding di perbatasan Meksiko, serta membatasi masuknya migran dan warga dari tujuh negara mayoritas Muslim. (art)