AS dan Arab Saudi Tuding Iran Biang Instabilitas

Konflik berkepanjangan di Suriah akibat tarik-menarik kepentingan antara AS, Arab Saudi, Iran, dan Rusia.
Sumber :
  • Reuters/Hosam Katan

VIVA.co.id – Berbicara melalui sambungan telepon selama lebih dari satu jam, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump, menyepakati untuk mengatasi ketidakstabilan kawasan regional.

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

Kedua pemimpin memiliki visi misi serupa dalam menghadapi siapa saja yang berusaha untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas di wilayah Timur Tengah dan mencampuri urusan negara lain.

"Kedua negara berbagi pandangan tentang kebijakan Iran di Suriah dan Yaman. Trump mendukung kecurigaan Riyadh dengan adanya pengaruh kuat Teheran yang berkembang di kawasan Arab," kata sumber yang dekat dengan pemerintah Arab Saudi, seperti dikutip situs Reuters, Selasa, 31 Januari 2017.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan, keputusan Trump untuk melarang pendatang dari tujuh negara mayoritas Muslim adalah "hadiah besar untuk tumbuhnya ekstremis".

Ketujuh negara tersebut adalah Iran, Irak, Suriah, Sudan, Yaman, Libya, dan Somalia. "Diskriminasi kolektif membantu perekrutan anggota teroris baru besar-besaran oleh ekstremis," kata Zarif melalui postingan di akun Twitter-nya.

Arab Saudi-Thailand Pulihkan Diplomatik Setelah 30 Tahun Tak Akur

Ia juga akan mengambil langkah-langkah timbal balik seperti menunda penerbitan visa untuk pemegang paspor AS. "Trump menunjukkan sikap bermusuhan dengan rakyat Iran," tuturnya.

Zarif mengungkapkan bahwa keputusan Teheran untuk melarang masuknya warga AS tidak berlaku surut, dan untuk semua pendatang dengan visa Iran valid akan dengan senang hati disambut. 

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022