- REUTERS / Stephanie Keith
VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa Indonesia terbuka menerima para pendatang maupun pengungsi yang dilarang masuk ke Amerika Serikat. Ini salah satu kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump, yang melarang sementara para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara yang berpenduduk mayoritas muslim – yaitu Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan dan Somalia.
JK menegaskan, Indonesia tidak seperti AS. "Kita terbuka, kalau pengungsi itu datang ke Indonesia," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 31 Januari 2017.
Indonesia, lanjut Wapres, punya pengalaman menerima pengungsi dari etnis Rohingya dan Afghanistan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini mereka masih ditampung sementara di beberapa tempat di Tanah Air.
"Pengalaman yang ada kita terima dari Rohingnya, Afghanistan kita terima," lanjut JK.
Menurut Wapres, meski tidak menjadi negara yang terdampak langsung atas kebijakan Trump tersebut, Indonesia harus tetap peduli. JK menyayangkan jika kebijakan Trump itu lahir dari sentimen atas Islam atau islamophobia yang dikaitkan dengan tindakan terorisme.
"Kalau kita efeknya langsung tidak besar karena kita tidak termasuk negara yang dicekal. Tapi itu bisa menambah kecurigaan akan Islam yang merugikan Amerika sendiri," ujar JK.
Imbas kebijakan tersebut, berbagai kecaman mengemuka baik di dalam negeri AS maupun luar negeri. Para demonstran berdatangan ke sejumlah bandara di AS, tempat para penumpang dari negara-negara terdampak yang ditahan pihak imigrasi. (ren)