VIVAnews - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, melepas 158 penerima beasiswa untuk menimba ilmu di Negeri Kanguru itu, Jumat 4 September 2009. Mereka telah menyelesaikan pelatihan Bahasa Inggris dan bersiap untuk memulai belajar di Australia.
"Beasiswa pascasarjana bagi warga Indonesia untuk belajar di Australia telah disediakan Pemerintah Australia selama lebih dari 40 tahun," kata Farmer dalam pernyataan tertulis kepada VIVAnews, Jumat 4 September 2009.
Australia memberikan 300 beasiswa setiap tahun dengan dukungan dana AUD$ 40 juta (sekitar Rp 300 miliar) untuk program Master dan Doktor di bidang-bidang penting seperti pembangunan ekonomi, sosial, dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Menurut Farmer, investasi skala besar dan jangka panjang ini menjadikan Australia sebagai penyedia beasiswa terbesar ke luar negeri dibandingkan donor
internasional lainnya di Indonesia. Investasi ini penting dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia, dan dalam mempromosikan tujuan bersama dan saling pengertian di antara kedua negara.
Bidang-bidang studi ditentukan bersama oleh Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Sebagian besar program studi mencakup bidang manajemen ekonomi, tata kelola pemerintahan, kesehatan, pendidikan, demokrasi dan peradilan, serta keamanan dan perdamaian.
Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem
Mantan Staf KhususSyahrul Yasin Limpo alias SYL di Kementan RI, Imam Mujahidin Fahmid mengatakan dirinya sempat mendapatkan perintah dari SYL untuk mengurus ultah NasDem.
