Janji Perbaiki Krisis, Presiden Somalia Minta Dua Periode

Keseharian masyarakat Somalia
Sumber :
  • Reuters/Feisal Omar

VIVA.co.id – Presiden baru Somalia, Mohamed Abdullahi, telah resmi dilantik di Mogadishu, Rabu 22 Februari 2017. Ia menjanjikan untuk mengembalikan martabat Somalia sebagai "Horn of Africa".

Akan tetapi ia mengaku perlu waktu dua dekade masa jabatan kepresidenannya untuk memperbaiki negara.

Tiga ABK WNI Ditelantarkan Kapal China, Kemlu RI Upayakan Pemulangan

"Tantangan yang lebih besar sudah berdiri di depan mata pemerintah kita. Oleh karena itu, saya mengingatkan kalian di sini, karena keterbatasan sumber daya yang kita miliki, prestasi kami (pemerintah) juga menjadi terbatas," kata Mohamed, yang juga dikenal sebagai Farmajo, dikutip melalui Al Jazeera, Jumat 24 Januari 2017.

"Selama 26 tahun terakhir telah terjadi konflik dan kekeringan, sehingga membutuhkan waktu selama 20 tahun untuk memperbaiki negeri ini," ujarnya.

Serangan Bom Mobil Bunuh Diri Guncang Somalia, 20 Orang Tewas

Presiden yang memiliki kewarganegaraan ganda, AS-Somalia, dan mantan perdana menteri ini dilantik di zona aman bandara. Ini dimaksudkan agar ia terhindar dari serangan kelompok jaringan teroris al-Qaeda, al-Shabab.

Kelompok ini mengancam akan melawan pemerintah baru Somalia. Semua jalan utama, jalan di dalam dan di luar Ibu Kota, diblokir. Sejumlah penerbangan komersial dibatalkan karena alasan keamanan Presiden.

Farmajo menduduki Istana Presiden Somalia setelah upacara serah terima minggu lalu. Saat itu para pejuang al-Shabab menembakkan mortir di dekat kantornya, menewaskan dua anak di sebuah sekolah yang letaknya berdekatan dengan Istana.

Ketika penandatanganan kontrak kerjanya berlangsung, hari Minggu, sebuah bom mobil dilaporkan meledak di pasar tradisional Somalia dan menewaskan 39 orang. (one)

PBB: Teroris Al-Shabab Himpun Dana Perang dari Bisnis dan Pajak
Hanna Paranta BBC Indonesia

Kisah Juang Aktivis Perempuan Somalia Gagal Diculik dan Dibunuh

Hanna Paranta alami upaya pembunuhan dan kini jadi target serangan online karena bantu perempuan yang dianiaya. Aktivis Somalia.

img_title
VIVA.co.id
11 September 2021