- Official U.S. Navy file photo
VIVA.co.id – Militer Amerika Serikat antusias untuk tetap bermitra dengan Tentara Nasional Indonesia. Itu sebabnya ada sejumlah kerja sama yang ingin mereka lanjutkan dengan TNI tahun ini, termasuk menggelar latihan militer gabungan.
Demikian ungkap Laksamana Muda Don Gabrielson, Komandan Gugus Tugas 73 dari Angkatan Laut AS. “Kami mencatat ada sekitar 200 kegiatan kerja sama antara militer AS dan TNI, mulai dari latihan militer seperti CARAT hingga program-program kunjungan maupun pertukaran. Saya harap model kerja sama seperti ini bisa dipertahankan dan terus dikembangkan lagi,” kata Gabrielson dalam percakapan dengan VIVA.co.id di Jakarta, Senin 27 Februari 2017.
Sebagai Komandan Gugus Tugas 73, Gabrielson bertugas melaksanakan kerja sama keamanan maritim dengan negara-negara mitra AS di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Itu sebabnya Gabrielson rutin mengunjungi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya untuk memelihara dan mengembangkan kemitraan dengan angkatan-angkatan laut setempat.
Salah satu kerja sama yang dilanjutkan tahun ini adalah latihan militer gabungan “Cooperation Afloat Readiness and Training,” yang populer dengan sebutan CARAT. “Selama 22 tahun, AS dan Indonesia rutin menggelar latihan CARAT ini. Maka pada tahun ini, kami kembali akan menggelar latihan ini lagi pada September mendatang di perairan Surabaya, Jawa Timur,” kata Gabrielson.
Melibatkan satuan-satuan dari TNI AL dan Angkatan Laut AS, latihan tahunan CARAT tidak saja berlatih keahlian bertempur. “Di ajang ini kami pun mempelajari ancaman-ancaman bersama non-tradisional yang dihadapi AS dan Indonesia, seperti terorisme, kejahatan maritim lintas-negara, hingga penangkapan ikan secara ilegal,” kata Gabrielson.
Laksamana Muda Don Gabrielson (kiri), Komandan Gugus Tugas 73 dari Angkatan Laut AS, saat berbincang dengan VIVA.co.id di Jakarta, 27 Februari 2017. (Foto: VIVA.co.id / Dinia Adrianjana)
Dia pun menekankan bahwa AS tetap selalu menjadi mitra yang sepadan dengan Indonesia, termasuk dalam menjalin kerja sama militer. “Kerja sama ini berdasarkan prinsip saling menghormati. Sebagai sesama negara berdaulat, kami paham bahwa Indonesia punya prioritas-prioritas sendiri dan kami pun siap membantu bila diperlukan,” kata Gabrielson.
Dalam kunjungan ke Indonesia kali ini, Gabrielson menghadiri Peringatan 75 tahun Pertempuran Laut Jawa di Jakarta dan juga menghadiri seminar di Surabaya untuk bertukar pikiran dengan para perwira TNI Angkatan Laut. (art)
