Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia

Jokowi dan Raja Salman Juga Bicarakan Nasib Palestina

Pertemuan Raja Salman dan Presiden Jokowi di Istana Bogor
Sumber :
  • REUTERS/Achmad Ibrahim/Pool

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo dan tamu agung dari Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, tidak saja membicarakan kerjasama bilateral. Kedua pemimpin pun di Istana Bogor Rabu sore tadi turut menyinggung masalah Palestina.

4 Negara Eropa Ini Bersumpah Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka, Ini Alasannya

Mereka sepakat bahwa Palestina, yang masih terus ditindas Israel, harus bisa merdeka sepenuhnya.

"Kedua pemimpin (Presiden Jokowi dan Raja Salman) juga bertukar pandangan terkait kerja sama regional dan internasional, termasuk isu Palestina. Kemerdekaan Palestina merupakan perjuangan yang harus terus dilakukan," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam keterangan pers bersama Menlu Arab Saudi di Istana Bogor Jawa Barat, Rabu 1 Maret 2017.

Menlu Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina

Menlu Retno mengungkapkan bahwa Indonesia secara tegas menekankan pentingnya penyelesaiaan konflik termasuk di kawasan Timur Tengah. Untuk itu, perlu bagi umat Islam untuk bersatu dalam mengatasi persoalan itu.

"Kedua kepala negara menekankan pentingnya kerjasama dalam memajukan Islam sebagai rahmatan lilalamin. Indonesia juga mendorong pentingnya persatuan umat Islam demi kemaslahatan umat Islam dan umat manusia di seluruh dunia," jelas Retno.

PM Israel Benjamin Netanyahu Kembali Tolak Permintaan Genjatan Senjata

Pada kesempatan yang sama, Menlu Arab Saudi, Nizar bin Obaid Mardani, mengatakan pihaknya juga mendesak masalah Palestina segera diselesaikan.

"Terkait isu Palestina, disepakati untuk menyelesaikan permasalahan Palestina secara tepat. Demikian pula kesepakatan pandangan untuk memajukan Islam dalam bentuk penuh kedamaian," ujarnya.

Peran negara Islam dalam organisasi, juga dinilai penting. Sehingga perlu kerja sama yang baik. "Salah satunya terkait penting dan perlunya penghormatan kedaulatan negara tanpa intervensi negara lain," kata Nizar. (ren)

    
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya