Kemlu Buat Buku untuk Para Pemimpin KTT IORA

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Untuk mempersiapkan pergantian kepemimpinan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) tahun depan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya tengah menyiapkan sebuah buku. Buku tersebut akan diberikan kepada para pemimpin KTT IORA sebagai hadiah.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Buku yang belum disebutkan judulnya ini memuat data-data mengenai perdagangan negara-negara anggota KTT IORA.

Menlu Retno menjabarkan buku ini ditulis melalui beberapa proses riset yang sangat intensif. Riset dilakukan dalam sektor perdagangan dan investasi seluruh anggota. Buku ini diciptakan, kata Menlu Retno, sebagai upaya untuk menyatukan masyarakat sipil di seluruh dunia.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

Selain itu, penting bagi global untuk mengetahui makna terbentuknya KTT IORA. Terlebih, Menlu Retno merujuk pada negara-negara di kawasan Samudera Hindia.

"Kita harus mampu menyatukan masyarakat sipil. Oleh karena itu, pada bulan September tahun lalu, kami melakukan konferensi mengenai Learning From The Past And Charting For The Future of IORA. Kami mengundang akademis, para ahli, pejabat pemerintah untuk memberi masukan dalam penulisan buku ini,” Retno menjelaskan.

Menlu Retno Sebut Indonesia Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai

Menurutnya, masukan-masukan tersebut berdasarkan apa yang mereka lihat dari IORA, baik dari sisi sejarah, maupun IORA ke depannya. Buku ini juga akan menjadi hadiah atas kepemimpinan Indonesia kepada para pemimpin IORA.

Untuk kepemimpinan KTT IORA selanjutnya, Retno mulai berbicara mengenai fokus-fokus yang seharusnya ditajamkan. Ia menjelaskan dirinya sempat berbicara mengenai future works of IORA.

Pertama, mengenai perdagangan dan investasi. Kedua, terkait kerja sama dengan partner dialog, dan terakhir soal penyatuan masyarakat sipil yang disebutkan di atas.

Menlu mengatakan Indonesia berinisiatif memiliki satu database mengenai policies on trade and investment. Menurutnya, untuk memulai kerja sama ekonomi, Indonesia harus menggunakan database itu.

"Proyek ini sudah diinisiasi oleh Indonesia sejak tahun lalu. Seluruh data yang kita butuhkan harus dapat diselesaikan pada tahun ini. Sehingga pada saat kita menyampaikan atau mengalihkan keketuaan, maka seluruh data tersebut sudah selesai dan kita bisa memiliki satu data IORA. Menurut saya, ini merupakan langkah besar yang diambil Indonesia agar dapat maju di bidang perdagangan dan investasi," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya