Indonesia Dinilai Sebagai Negara Penting Bagi Korea Utara

Bendera Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse/File Photo

VIVA.co.id – Korea Utara adalah satu-satunya negara di dunia yang masih menutup diri dari dunia luar hingga kini. Meski begitu, bukan berarti negeri Tirai Besi itu tidak memiliki hubungan diplomatik.

Lima Fakta Hubungan Korea Utara dan Indonesia

Mengutip situs Straitstimes, Kamis, 9 Maret 2017, hanya 24 negara di seluruh dunia yang memiliki kedutaan besar di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Delapan dari 24 negara berasal dari Asia Tenggara.

Ke delapan negara tersebut yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, Myanmar, Laos dan Kamboja. Hanya Brunei Darussalam dan Filipina yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Demi Stabilitas Korea, Indonesia Minta Korut Tahan Diri

Menurut guru besar hubungan internasional dari Universitas Kyungnam, Korea Selatan, Park Sung-kwan, dari delapan negara, dua di antaranya berperan penting, lantaran memiliki pengaruh politik yang kuat.

"Secara strategis, Indonesia dan Vietnam adalah negara penting bagi Korea Utara. Keduanya memiliki pengaruh politik yang kuat di ASEAN. Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara," kata Sung-kwan.

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO

Terakhir kali pejabat tinggi Korea Utara menyambangi Indonesia pada 2014, di mana Menteri Luar Negeri, Ri Su-yong, menginjakkan kakinya di Jakarta.

Hubungan Indonesia dan Korut diketahui memang dekat, tepatnya sejak 1961 silam. Kendati negara komunis itu dijatuhi sanksi akibat program nuklirnya.

Kedua negara juga sama-sama tergabung dalam Gerakan Non Blok. Pada 1965, mantan Presiden Kim Il-sung menyambangi Indonesia. Saat itu, mantan Presiden Soekarno, mengajaknya berkeliling Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Sementara, pada 2002, Presiden Megawati Soekarnoputri berkunjung ke ibu kota Pyongyang. Ia bertemu dengan Presidium Dewan Agung Rakyat Korea Utara, Kim Yong-nam.

Kunjungan itu berbalas, ketika Yong-nam menyambangi Jakarta secara resmi pada Mei 2012 untuk menghadiri Peringatan Konferensi Asia Afrika, di Bandung, Jawa Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya