Jepang Kirim Kapal Induk ke Laut China Selatan

Izumo, satu dari dua kapal induk mini milik Jepang.
Sumber :

VIVA.co.id – Jepang berencana mengirimkan kapal induk mini terbarunya ke wilayah Laut China Selatan. Ini merupakan unjuk kekuatan Angkatan Laut Jepang sejak Perang Dunia II.

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Samudera Hindia, BMKG Minta Warga Pesisir Pantai Waspada

Kapal perang yang diberi nama Izumo itu mampu menampung 14 unit helikopter, dan juga mampu berperan sebagai kapal perusak (destroyer). Mengutip situs Reuters, Senin, 13 Maret 2017, Izumo akan memulai rangkaian tur selama tiga bulan pada Mei 2017, dan berencana mampir ke sejumlah negara.

Negara-negara yang akan disambangi Izumo yaitu Singapura, Indonesia, Filipina dan Sri Lanka. Kapal terbesar milik Angkatan Laut Jepang ini selanjutnya akan bergabung dalam latihan bersama Angkatan Laut India dan Amerika Serikat di Samudera Hindia pada Juli 2017.

BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan

"Jepang akan menguji kemampuan Izumo dengan menurunkannya ke laut jauh dalam misi yang panjang. Kapal ini akan berlatih dengan Angkatan Laut AS dan India," kata sumber yang tak disebutkan namanya.

Jepang memang tidak memiliki klaim atas perairan Laut China Selatan, namun berkepentingan dalam sengketa maritim dengan China di Laut China Timur.

BRIN Bahas Skema Kerja Sama Riset Maritim Dengan India

Kapal perang Izumo memiliki panjang 249 meter, yang dituding China sebagai 'kapal induk yang menyamar'. Kapal ini berbasis di Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka, dekat ibu kota Tokyo. Misi utama Izumo adalah perang antikapal selam.

Di Asia Tenggara, satu-satunya negara yang memiliki kapal induk mini adalah Thailand bernama Chakri Naruebet. Kapal 182,6 meter panjang mampu membawa sembilan Sea Harrier AV-8S jet dan enam helikopter SH-70B.

Ilustrasi petugas BMKG

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

BMKG menyatakan keberadaan siklon tropis di kawasan utara Papua Barat dan sebelah barat Bengkulu memengaruhi kondisi cuaca mayoritas kota besar di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024